Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

dengan tingkat harga yang sangat kompetitif. Pemenuhan kebutuhan didasarkan pada
      daya beli masing-masing konsumen tersebut melalui penciptaan segmentasi-
      segmentasi pasar yang dapat berkembang sedemikian rupa. Stimulasi pertumbuhan
      baik sisi produksi maupun konsumsi menciptakan peluang bagi pertumbuhan ekonomi
      berkesinambungan dan peningkatan taraf hidup masyarakatnya.

             Namun demikian, juga disadari kesuksesan pembentukan atau kesuksesan suatu
      negara yang bergabung dalam suatu pakta integrasi ekonomi dalam mencapai kondisi
      yang diharapkan tersebut di atas memerlukan syarat-syarat kondisi yang harus
      dipenuhi. Syarat tersebut tidak terlepas dari kondisi kesiapan untuk memanfaatkan
      peluang secara optimal dan sekaligus mengantisipasi dampak yang tidak diharapkan
      berupa kondisi sebaliknya yang terciptakan dari implementasi dimaksud.

             Kondisi kesiapan dengan merujuk pada landasan teori dan kepustakaan
      sebagaimana dijabarkan pada Bab II difokuskan pada faktor yang mempengaruhi daya
      saing produk (aspek mikro) dan daya saing ekonomi nasional relatif terhadap negara
      anggota ASEAN lainnya (dalam konteks MEA) dan termasuk China (dalam konteks
      ACFTA). Dengan kata lain, penilaian kondisi dinilai berdasarkan aspek-aspek yang
      mempengaruhi tingkat daya saing Indonesia. Syarat dan kondisi-kondisi untuk sukses
      atau sebaliknya menjadi ancaman bagi Indonesia untuk memanfaatkan peluang MEA,
      dan dampak dari kondisi tersebut, yang menjadi pokok bahasan bab ini yang tercermin
      pada paparan sub-sub Bab berikut.

12. KONDISI KESIAPAN INDONESIA SAAT INI

             Dinilai dari 5 aspek yang mempengaruhi daya saing (yakni daya beli konsumen,
      daya beli supplier, perkembangan barang pengganti, persaingan dengan kompetitor
      dalam industri yang sama, dan perkembangan pesaing baru) dan generic strategy -
      menurut Porter (lihat grafik 10.1 di halaman 27 dan grafik 10.2 halaman 28), sebagai
      landasan penilaian kesiapan Indonesia menghadapi MEA dan ACFTA, Indonesia
      belum nampak mantap sekali dalam memanfaatkan peluang yang tercipta dari

                                                                                                          34
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15