Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11

pengintegrasian pasar kawasan ASEAN dan China untuk mendorong pertumbuhan
ekspornya. Gambaran masing-masing faktor sebagai berikut:

a. Faktor Pembeli : MEA dan ACFTA memang meningkatkan jumlah potensiill
      pembeli komoditas ekspor nasional. Namun homogenitas produk Indonesia
       dengan China, Malaysia dan Thailand, serta belum berkembangnya pembiayaan
      perdagangan antar negara, potensiil mengakibatkan calon pembeli di negara-
      negara kawasan MEA dan ACFTA mencari produk negara yang termurah.
       Sementara itu, lahan ekspor yang belum tergarap secara optimal adalah negara-
      negara anggota baru seperti Myanmar, Cambodia, dan Vietnam yang memiliki
      daya beli relatif rendah ditunjang oleh rendahnya tingkat pendapatan per kapita
      masyarakat negara-negara dimaksud. Sebagian produk Indonesia yang homogen
      dengan negara-negara kawasan biayanya lebih mahal daripada produk sejenis
      dari negara-negara tersebut. Dalam menghasilkan berbagai produk, Indonesia
      jelas bukan cost leader. Pun strategi diferensiasi Indonesia untuk berbagai
      produk homogen tidaklah nampak. Hal ini berpotensi shifting-nya pembeli baik
      di pasar domestik maupun pasar regional ke produk negara-negara lain tersebut.
      Sementara itu sebagian negara kawasan juga telah menerapkan strategi
      marketing dan branding yang lebih baik dibanding Indonesia, sehingga men-
      diferensiasi posisi barang-barang yang sebenarnya homogen tersebut. Marketing
      dan branding strategy yang baik itu juga mengakibatkan shifting-nya pembeli
      kepada barang-barang tersebut apalagi bila harganya menjadi lebih murah
      karena tidak lagi terkendala tariff barrier.

b. Aspek Supplier. Tidak dapat disangkal pula bahwa sebagian produk ekspor
      andalan Indonesia memiliki import-content yang tinggi. Pengintegrasian pasar
      tunggal kawasan ASEAN dan China membuka peluang untuk memperoleh
      bahan baku, setengah jadi, maupun barang modal yang diperlukan untuk proses
      produksi komoditas ekspor nasional. Namun demikian, peningkatan permintaan
       akan bahan baku maupun modal tersebut bisa jadi tidak hanya dilakukan oleh

                                                                                                          35
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16