Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
18
banyak media kita yang tekun menyampaikan iklan layanan masyarakat
antiterorisme.
d. Teori terorisme versi Prof. Dr. Juwono Soedarsono.14
Wacana terorisme sudah berlangsung sejak era Yunani kuno.
Terorisme merupakan sebuah fenomena menarik yang selalu aktual untuk
dijadikan wacana sebab terorisme tersebut berkembang seiring dengan
perkembangan peradaban manusia. Semakin tinggi tingkat pengetahuan
dan teknologi yang ada maka semakin canggih pula terorisme yang
dilakukan. Hampir seluruh belahan dunia mengalami kekhawatiran yang
luar biasa akan ancaman bahaya teroris. Masa di mana seluruh dunia
berduka bukan karena sasaran terorisme melainkan karena korban yang
berjatuhan.
Terorisme adalah suatu tindak kekerasan bermotif politik yang
menjadikan warga sipil sebagai korban utamanya. Karena itu, pada
terorisme ada di hampir semua negara, bangsa, dan (kelompok) agama
kajian sejarah menunjukkan, terorisme tidak hanya dikenal di dunia Islam.
Gerakan terorisme juga ada di antara kaum fu n d a m e n ta l agama-agama
samawi lain, termasuk Yahudi dan Kristen. Dengan demikian, terorisme
adalah fenomena dunia, tidak hanya mencerminkan agama tertentu saja.
Akan tetapi, dapat terjadi karena adanya fanatisme sempit, radikalisme
dan anarkhisme. Oleh karena itu pencegahan terorisme jauh lebih penting
daripada penanggulangan. Pencegahan terorisme harus dilakukan jauh
sebelum aspirasi fanatisme sempit, radikalisme dan anarkhisme
berkembang pada kelompok tartentu. Kondisi di atas bila dihadapi dengan
hard power justru akan memperkuat aspirasi itu. Oleh karena itu, pilihan
penerapan smart power realistis untuk ditempuh asal sabar dan sistematis
niscaya dapat mencegah terjadinya terorisme.
14 Prof. Dr. Juwono Sudarsono, Terorisme dan "Teori Konspirasi" http://www.kompas.com/
kompas-cetak/0210/21/opiniAero04.htm.

