Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
38
terhadap perkembangan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, bahkan
terhadap pertahanan negara. Berbagai negara di lingkup regional, tetap
mempertahankan identitas serta batas-batas teritorial negaranya,
membuka semua hambatan fisik, administrasi dan fiskal yang membatasi
gerak lalu lintas barang dan orang. Menguatnya kepentingan ekonomi tiap
bangsa di kawasan regional, mengakibatkan terjadinya persaingan untuk
memperoleh pangsa pasar internasional sebesar mungkin. Bangsa yang
unggul dalam persaingan, akan mampu untuk mengejar dan mencapai
kepentingan nasionalnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
rakyatnya, sebaliknya bangsa yang kalah dalam persaingan, cenderung
untuk terjerumus kedalam krisis ekonomi yang biasanya akan diikuti
dengan krisis pada bidang lainnya.
Diberlakukannya forum kerjasama ekonomi regional/ASEAA/ Free
Trade Area (AFTA) sejak Pebruari 2002 dan forum kerjasama ASIA-Pacific
Economic Cooperation (APEC), memberi peluang kepada negara-negara
ASEAN untuk menghadapi tantangan kompetisi pasar bebas serta peluang
investasi keluar negeri. Daya saing produksi barang dan jasa yang dimiliki
oleh suatu negara sangat menentukan kemampuan negara tersebut untuk
mengambil keuntungan di pasar bebas. Sumber kekayaan alam bukan lagi
satu-satunya syarat mutlak kemampuan ekonomi suatu negara, akan tetapi
yang lebih berperan adalah kemampuan sumber daya manusia.
Kerjasama dalam bidang keamanan, khususnya penanggulangan
terorisme dilakukan dengan adanya konfensi anti terorisme tingkat ASEAN
atau ASEAN Convention on Counter Terrorism. Konvensi ini berisi
kesepakatan negara-negara ASEAN untuk bersama-sama mengatasi
tindak pidana terorisme dalam berbagai bentuk. Salah satu kerjasamanya
meliputi penguatan penegakan hukum di kawasan.
18. Perkembangan Lingkungan Nasional
Perkembangan lingkungan nasional NKRI tidak akan terlepas dari
pengaruh global maupun regional, namun demikian berbagai faktor dari
dalam negeri dapat pula berpengaruh terhadap ketahanan nasional.

