Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

45

   a. Lemahnya Moral dan Etika Aparatur.
            Lemahnya moral dan etika aparatur akan nilai-nilai luhur

   Pancasila yang membentuk nilai-nilai kebangsaan. Kondisi ini
   melahirkan krisis moral yang tidak didukung oleh nilai kejujuran,
  kebenaran dan keadilan maupun profesionalisme sebagai nilai religius
  maupun nilai-nilai kebangsaan. Hilangnya saling menghormati dan
  menghargai akan setiap perbedaan merupakan hilangnya etika yang
  dipegang teguh dalam setiap tingkahlaku dan tindakannya.

  b. Rendahnya Kualitas Kepemimpinan.
           Kualitas kepemimpinan merupakan kunci dari penyelenggaraan

 pemerintahan yang baik dan berwibawa. Kepemimpinan nasional
 mempengaruhi kinerja birokrasi yang menentukan tata kelola
 pemerintahan. Kepemimpinan memiliki wewenang dalam pengambilan
 keputusan yang menentukan arah kebijakan bangsa ke depan. Lebih
 setengah abad, Indonesia secara tragis mengalami kegagalan
 kepemimpinan nasional yang bukan saja telah menggiring bangsa
 menjauh dari cita-cita luhur mewujudkan masyarakat adil dan makmur,
tetapi juga menyebabkan rakyat menderita. Sumber kegagalan ini
disebabkan kepemimpinan sarat dengan kepentingan dan ambisi
pribadi, baik yang tidak kasat mata (intangible) seperti haus
kehormatan, pengkultusan diri dan motivasi untuk berkuasa
selamanya, maupun yang kasat mata seperti penimbunan harta dan
uang. Alhasil, rakyat tidak dapat melihat adanya figur yang dapat
dipercaya dan layak didukung.

          Delegitimasi masyarakat terhadap kepemimpinan nasional saat
ini bahkan semakin meningkat yang ditandai apatisme masyarakat
terhadap agenda dan kebijakan kepemimpinan nasional apalagi dalam
pelaksanaan pembangunan, kepemimpinan nasional kurang
melibatkan peranserta masyarakat didalamnya sehingga, rasa memiliki
dan ikut bertanggungjawab terhadap hasil pembangunan tidak terjadi.
Rendahnya kualitas kepemimpinan juga terlihat dari tidak sinergisnya
kebijakan pembangunan nasional dengan kebijakan pembangunan di
daerah-daerah. Hal tersebut semakin memperjelas persoalan dalam
   10   11   12   13   14   15   16   17