Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

40

                              b) Kehidupan politik aparatur pemerintah.
                                       Masalah netralitas aparatur pemerintahan menjadi

                              topik yang menarik dimana sejarah netralitas aparatur
                             pemerintah hampir seumur dengan sejarah pemerintah
                             itu sendiri dan bukan masalah yang ringan seperti apa
                             yang diungkapkan oleh Prof. Miftah Thoha dalam studi
                             UGM dengan JICA.18 Banyak alasan mengapa aparatur
                             pemerintah berperan ganda, karena minimnya kader dari
                             partai politik serta sistem pembinaan karir aparatur
                             pemerintah masih belum memuaskan. Karena tidak
                             netralnya aparatur pemerintah (terutama kepala daerah
                            karena dari parpol tertentu) dan lebih menonjolkan "putra
                            daerah”, berdampak tidak terwujudnya demokrasi melalui
                            keadilan perlakuan dan mengarah kepada diskriminatif,
                            sulit mengembangkan partisipasi masyarakat yang pada
                            gilirannya memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa
                            sebagai penopang wawasan kebangsaan yang akan
                            menghambat good governance.

                            c) Aparatur pemerintah terkait dengan korupsi.
                                     Aparatur pemerintah terkait dengan uang, suap/

                           sogok bisa di identifikasi dengan indikasi aparat
                           pemerintah sebagai pengguna anggaran maksimal,
                           artinya berupaya untuk membelanjakan semaksimal
                           mungkin anggaran yang ada (dibedakan dengan
                           efisien).19 Citra negatif lainnya adalah berkaitan dengan
                           pengurusan perizinan, mark-up anggaran yang
                           berimplikasi pada ekonomi biaya tinggi. Sesuai data
                           Trasparency Internasional Annual Report 2008 dalam
                           Corruption Perception Index, korupsi Indonesia peringkat
                          126 (dari 200 negara) dari kelompok negara terkorup
                          didunia besama Honduras, Ethiopia, dan Uganda dengan

Siti Nurbaya Bakar, op cit hal 16.
ibid hal 15.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15