Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
21
RasulNya dan ayat-ayatNya serta tidak sesuai dengan
kenyataan yang ada”.18
Melihat kenyataan tersebut, maka radikalisme jaringan teroris
Jamaah Islamiyah merupakan suatu kesatuan pemikiran dan pelaksanaan
atas jihad dalam bentuk perang secara fisik terhadap musuh yang
menghalangi tujuan politiknya. Penyebaran radikalisme tersebut saat ini
berlangsung sangat cepat di seluruh Indonesia baik secara terbuka
maupun secara tertutup dengan menggunakan berbagai sarana, seperti
media pendidikan formal, kegiatan taklim, dakwah, kegiatan sosial,
penyebaran brosur, CD maupun melalui internet.
Melihat perkembangan radikalisme jaringan teroris di Indonesia,
dikaitkan dengan pendapat Clausewitz yang menyatakan “War is nothing
but the continuation o f policy with other means”, maka perang yang
dijalankan oleh Jamaah Islamiyah adalah perang yang mengembangkan
bentuk pemberontakan dan tidak harus bersenjata yang menggunakan
seluruh jaringan, seperti politik, ekonomi, sosial dan militer sebagai salah
satu bentuk “unconventional warfare” 19
Melihat perkembangan radikalisme jaringan teroris tersebut, maka
kewaspadaan nasional Indonesia menjadi sangat penting ditingkatkan agar
mampu menjawab ancaman tersebut dengan tepat.
10. Tinjauan Pustaka.
Tinjauan pustaka dalam tulisan ini meliputi empat kelompok
pembahasan. Pembahasan pertama, merupakan tinjauan singkat tentang
kewaspadaan nasional, sebagai pengantar atau pengenalan dalam
menanggulangi radikalisme jaringan teroris. Pendapat Dr. Sarlito Wirawan,
yang mengacu pada teori psikologi prasangka, kewaspadaan nasional
sebagai prasangka positif adalah sikap kehati-hatian nasional terhadap
18 Eksepsi Ust. Abu Bakar Ba’asyir atas tuduhan JPU terhadap keterlibaan dirinya dalam
pelatihan teroris di Aceh.
19 Prabowo, J Suryo, Pokok-Pokok Perang Semesta, Pusat Pengkajian dan Strategi
Nasional 2009, hal 31.

