Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
Kajian dari aspek historis juga menunjukkan bahwa gerakan-gerakan
teroris di Indonesia bertujuan untuk merubah sistem politik/pemerintahan.
DI/TTI menginginkan pendirian Negara Islam Indonesia, GAM ingin
memisahkan diri dari NKRI, mendirikan sebuah negara yang berasaskan
Islam, Jamaah Islamiyah (JI) bercita-cita mendirikan sebuah Khilafah
Islamiyah yang meliputi wilayah Asia Tenggara.
Dengan demikian, aksi-aksi terorisme yang terjadi di Indonesia, jika
tidak ditangani secara komprehensif, akan mengancam hubungan pusat-
daerah yang akan berdampak pada keutuhan NKRI. Aksi-aksi terorisme
yang merajalela akan memberikan kesan kepada masyarakat Indonesia dan
pihak luar bahwa pemerintah tidak berdaya menghadapi mereka.
Kegagalan pemerintah untuk menyediakan kebutuhan paling dasar ( basic
need) masyarakat Indonesia yang plural yaitu keamanan (security) akan
menimbulkan pertanyaan mengenai legitimasi dan kapabilitas pemerintah
yang berkuasa. Pemaksaan Ideologi agama tertentu dalam kehidupan
bernegara di Indonesia akan menimbulkan resistensi dari kantong-kantong
agama lain yang dapat menimbulkan pemberontakan dan separatisme.
Dengan demikian, jelaslah bahwa ancaman terorisme harus diwaspadai
oleh seluruh komponen bangsa demi menjaga keutuhan NKRI.
Kurang matangnya pelaksanaan Otonomi Daerah selama ini ikut
memperumit permasalahan yang ada. Berbagai permasalahan terkait
Otonomi daerah muncul, salah satu yang utama adalah melemahnya
hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Kerapkali kebijakan
yang telah ditentukan pusat bertentangan dengan kebijakan daerah.
Hubungan pusat-daerah yang pada era sebelumnya bersifat sentralistis,
dengan garis komando yang jelas, kini cenderung lemah akibat sifatnya
yang hanya berupa koordinasi. Di sisi lain, kebijakan pusat juga terkadang
tidak sesuai dengan prinsip-prinsip otonomi daerah yang digariskan. Hal-hal
ini menghalangi implementasi berbagai kebijakan yang telah direncanakan.
Pada akhirnya, masyarakat luas lah yang dirugikan karena kebijakan-
81

