Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

42

 mendukung tercapainya pertumbuhan perekonomian dan pembangunan
 perekonomian yang berkelanjutan, karena infrastruktur tersebut dapat
menyokong banyak aspek ekonomi dan kegiatan sosial. Infrastruktur
dihadirkan pula untuk secara bertahap mengurangi kesenjangan
pembangunan antara wilayah dan mengurangi hadirnya wilayah yang
bersifat terisolasi.

       Ketersediaan infrastruktur yang berkualitas merupakan salah satu
faktor penentu daya tarik suatu kawasan/wilayah, di samping faktor kualitas
lingkungan hidup, image, dan masyarakat (budaya). Sementara itu, kinerja
infrastruktur merupakan faktor kunci dalam menentukan daya saing global,
selain kinerja ekonomi makro, efisiensi pemerintah, dan efisiensi usaha.
Dalam hal daya saing global tersebut, maka World Competitiveness
Yearbook 2008 menempatkan Indonesia pada ranking 55 dari 134 negara,
dimana ketersediaan infrastruktur yang tidak memadai (16,4%) merupakan
penyumbang kedua sebagai faktor problematik dalam melakukan usaha
setelah birokrasi pemerintah yang tidak efisen (19,3%). Dengan demikian,
tantangan pembangunan infrastruktur ke depan adalah bagaimana untuk
terus meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas dan
kinerjanya semakin dapat diandalkan agar daya tarik dan daya saing
Indonesia dalam konteks global dapat membaik.

       Salah satu isu strategis yang dihadapi adalah bagaimana
pembangunan infrastruktur dapat membantu mengatasi besamya
kesenjangan antar-kawasan nusantara: antara Kawasan Barat Indonesia
dengan Kawasan Timur Indonesia, antara Pulau Jawa dan pulau-pulau
lainnya, antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, antara kota
Jakarta dan kota-kota lainnya. fenomena yang terkait adalah urbanisasi yang
cukup tinggi dengan laju antara 1% hingga 1,5% per tahun akibat tingginya
mobilitas penduduk. Secara teoritik, kota merupakan mesin pertumbuhan
perekonomian (the engine o f economic growth), sehingga proses
pengembangan wilayah terjadi karena adanya perkembangan kota sebagai
pusat pertumbuhan perekonomian, yang lalu diikuti dengan penyebaran
pertumbuhan perekonomian di kawasan sekitarnya. Diperkirakan dalam 20
hingga 25 tahun ke depan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia akan
   11   12   13   14   15   16   17