Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
16. Perkembangan global
Krisis ekonomi yang melanda negara-negara Eropa perlu diwaspadai
karena apabila tidak teratasi dengan baik dan terus berkembang akan dapat
mengarah pada terjadinya krisis perekonomian dan pangan dunia. Dampak
dari krisis tersebut juga akan dirasakan oleh Indonesia, dalam hal ini perlu
diambil upaya agar dampak yang timbul tidak terlalu berpengaruh kepada
perekonomian nasional. Selain itu sejak diberlakukan AFTA (ASEAN Free
Trade Area) dan CAFTA (China-ASEAN Free Trade Area Agreement) dimana
hasil kesepakatan tersebut adalah bahwa bea masuk produk manufaktur
China ke ASEAN termasuk ke Indonesia ditetapkan maksimal 5%, sedangkan
di sektor "pertanian" sebesar 0% tanpa pajak sama sekali, hal ini tentunya
akan berdampak terhadap situasi ketahanan pangan dalam negeri
Indonesia.31 Hal ini tentunya sudah dirasakan oleh bangsa Indonesia dimana
masuknya paham Liberalisme dalam bidang pertanian membawa dampak
yang sangat kompleks terhadap situasi perekoniam dalam negeri.
Dengan berlakunya era perdagangan bebas tentunya, tentunya dapat
menimbulkan efek dinamis dan memberikan keuntungan dalam jangka
panjang. Liberalisasi perdagangan dapat menciptakan pasar yang tidak
tersegmentasi, sehingga dapat merangsang masuknya modal asing. Salah
satu perkembangan global yang sangat mempengaruhi pembangunan
pertanian di Indonesia adalah kesepakatan W orld Trade Organization (WTO)
yang dibentuk pada tahun 1995. Dengan WTO diharapkan dapat diwujudkan
pengaturan sistem perdagangan multilateral yang terbuka. Putaran Uruguay
telah menghasilkan kesepakatan agar ketentuan di sektor pertanian bersifat
adil, dapat menjamin kompetisi yang sehat dan tidak distortif melalui
penghapusan sistem kuota impor dan pemberian subsidi. Persetujuan di
sektor pertanian tersebut meliputi kebijakan yang lebih berorientasi pasar
untuk memperkuat tingkat prediksi dan keamanan negara-negara pengimpor
dan pengekspor, seperti tentang akses pasar terkait dengan restriksi pasar
31 Naskah Lembaga. Perkembangan Lingkungan Strategis Tahun 2012. Lemhannas RI. Hal 8
44