Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

15

lahan. Termasuk juga akses pada input pertanian, pasar serta jasa-jasa
dan kebutuhan pendampingan lainnya.14

         Senada dengan diatas, Frithjof Kuhnen (1971) memaknai Reforma
Agraria sebagai tindakan untuk mengatasi hambatan pembangunan yang
timbul karena adanya kecacatan dalam struktur agraria yang berlaku.
Konsep ini telah menjadi populer menggantikan konsep sebelumnya, Land
Reform. Sehingga Reforma Agraria termasuk reformasi kepemilikan tanah
yang diikuti dengan reformasi operasional dan manajemen tanah.15

         Selanjutnya Peter Doner (1972) menyimpulkan bahwa Reforma
Agraria merupakan suatu upaya sistematik, terencana dan dilakukan
secara relatif cepat, dalam jangka waktu tertentu dan terbatas, untuk
menciptakan kesejahteraan dan keadilan sosial serta menjadi pembuka
jalan bagi pembentukan masyarakat baru yang demokratis dan
keberadilan. Reforma dapat dilakukan dengan langkah menata ulang
penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah dan kekayaan alam
lainnya. Selanjutnya sejumlah program pendukung lain dijalankan untuk
meningkatkan produktivitas petani khususnya dan perekonomian rakyat
pada umumnya.16

         Penekanan pada program pendukung sebagai kelanjutan dari Land
Reform juga diungkapkan oleh Joyo Winoto (2007) yang menyatakan
bahwa Reforma Agraria tidaklah sama maknanya dengan program
pendistribusian atau pembagian tanah semata. Justru, esensi yang perlu
terus dijaga adalah bagaimana agar masyarakat penerima manfaat dapat
mengoptimalkan pengelolaan aset tanahnya secara berkesinambungan
guna meningkatkan kualitas hidup dan penghidupannya, yang pada
gilirannya berdampak pada pertumbuhan perekonomian wilayahnya.

14 Ghimire, K. 2001, Land Reform and Peasant Livelihoods: The Social dynamics o f Rural
Poverty and Agrarian Reform in Developing Countries, dalam Limbong, Berhard, 2012,
Reforma Agraria, Pustaka Margaretha, Jakarta, hal. 27
15 Kuhnen, F. 1971, Land Tenure and Agrarian Reform in Aseia: A Re-appraisal of
Priorities in Agrarian Re-organization for Rural Development, Versi revisi Makalah yang
disampaikan dalam Asian Regional Seminar on the Contribution of Rural Institutions to
Rural Development, Particulady Employment, organized by the International Labour
Organization, New Delhi, 3rdto 16lh November 1971.
16Dorner, P. 1972, Land Reform and economic Development, Penguin Books, Baltimore
   10   11   12   13   14   15   16   17   18