Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17

5

sampai bahan dasar berben+uk tepung-tepungan untuk kudapan, seperti
pembuatan mie, pasta atau roti. Kedepan, diharapkan dapat mengganti beras
dan terigu (beras non padi), melalui teknologi pangan dapat dikembangkan
“nasi non beras” yang dapat disandingkan dengan “nasi beras” sebagai
menu utama dalam pola makan sehari-hari.5 Pengembangan teknologi pangan
lokal harus dilakukan dengan mengkreasikan nilai tambah dan potensi
sumber kekayaan alam di bidang pangan sedemikian rupa sehingga produk
yang dihasilkan mempunyai nilai lebih atau paling tidak, sama dengan produk
pangan yang diproduksi oleh negara lain.6 Penelitian dalam bidang ilmu dan
teknologi pangan untuk mengeksplorasi karakteristik dan fungsionalitas unik
pangan lokal, untuk mengindentifikasi dan memetakan preferensi dan
kebiasaan konsumen lokal perlu dilakukan secara intensif. Terlebih dengan
otonomi daerah, maka setiap daerah punya peluang besar untuk
mengembangkan produk pangan lokal.

         Besarnya potensi alam, kultur masyarakat agraris, dan kearifan
masyarakat lokal di perdesaan merupakan peluang yang bisa dijadikan modal
dalam upaya mengoptimalkan pangan lokal Peranan dan eksistensi
masyarakat lokal bagaimanapun tidak mungkin diabaikan. Masyarakat lokal di
perdesaan dengan kulturnya yang mendarah daging telah melahirkan kearifan
lokalnya masing-masing. Kearifan lokal ini telah dibangun selama berabad-
abad seiring dengan perjalanan hidup, sehingga merupakan intisari dari
kompilasi pengalaman hidup yang panjang dan diwariskan turun temurun.
Tidak ada cerita Indonesia kekurangan pangan kalau kita pandai
mengelolanya. Swasemba dan kemadirian bangsa bukan ilusi namun bisa
diwujudkan secara nyata. Permasalahannya adalah bagaimana
mengoptimalkan produk pangan lokal guna mengurangi ketergantungan
pangan impor dalam rangka kemandirian bangsa?

5 PP No.22 Tahun 2009 tentang P2KP (Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan)
berbasis sumber daya lokal
6 Tulus Tambunan 2010. Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan di Indonesia
Jakarta, Universitas Indonesia.
   12   13   14   15   16   17   18   19