Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14

2

itu dan memuncak pada tahun 1960-an. Presiden Soekarno tidak mengambil
langkah strategis, tetapi malah terjebak pada berbagai retorika politik untuk
mempertahankan kekuasaannya. ’’Retorika” tidak mengimpor beras memang
memperlihatkan sebuah upaya untuk kemandirian pangan. Semangat tidak
mengimpor memang tinggi, tetapi tidak ada upaya untuk menyelamatkan
lumbung padi. Dari sisi strategi, relatif tak ada penanganan yang memadai
terhadap krisis pangan, masalah pangan (khususnya beras) saat itu memang
sangat berat. Inflasi kelompok makanan mencapai 685,36 persen. Harga
bahan makanan tidak terkendali, bahkan harga beras mencapai 900 persen.
Namun Presiden Soekarno terkesan masih sangat percaya diri dengan
kebijakannya di tengah antrean-antrean rakyat yang menanti jatah beras.1

         Pada era kepemimpinan orde baru Pemerintah di bawah kepemimpinan
Presiden Soeharto membuat kebijakan Pelita yang berorientasi pada Trilogi
Pembangunan yang berusaha untuk mewujudkan stabilitas harga dan
kebutuhan pangan. Pada tahun 1973 Pemerintah Presiden Soeharto
mempelopori berdirinya Serikat Petani Indonesia dan mencanangkan
 revolusi hijau” untuk mencapai swasembada beras. Pada era ini perhatian
dan dukungan kepada masalah agraris sangat optimal. Hasilnya pada tahun
1984 Indonesia mampu mencapai swasembada pangan khususnya beras.
Namun pada kurun waktu setelahnya Indonesia seakan tersihir oleh cita-cita
industrialisasi sehingga arah kebijakan bergeser ke sektor industri. Akibatnya
jerih payah itu tidak bisa dirasakan pada tahun-tahun berikutnya.

         Pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Pemerintah di tahun
2005 mengeluarkan progam revitalisasi perkebunan, revitalisasi perikanan
dan revitalisasi pertanian. Menempatkan sektor pertanian secara
proporsional, membangun agribisnis yang mampu menyerap tenaga kerja dan
juga memprogramkan swasembada beras, jagung dan palawija. Ada beberapa
kebijakan yang mengikuti tema revitalisasi pertanian tersebut yaitu
intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi pangan. Kebijakan pangan

’ Joral an I assa Politik Ketahanan Pangan Indonesia 1950-2005, diunduh dari
http //www zef. de/module/register/media. 3 Agustus 2012 jam 22.15 wib.
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19