Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI

49

ketimpangan pendapatan perkapita, kualitas SDM, pelayanan sosial
dan pendidikan, ketersediaan sarana dan prasarana seperti energi,
transportasi dan telekomunikasi, sehingga menghambat proses
pencapaian dan distribusi hasil pembangunan secara keseluruhan.
Perbedaan dalam hal perdagangan antar daerah, pengelolaan SDA
antara perkotaan dan pedesaan, serta kesenjangan pembangunan
ekonomi hingga memperdalam jurang perbedaan kesejahteraan
masyarakat di bidang ekonomi, memerlukan kerja keras dan proses
waktu dalam rangka penanganannya.

g. A spek S osial Budaya. Kehidupan sosial budaya masyarakat
Indonesia saat ini tidak terlepas kaitannya dengan perubahan global,
yang diwarnai semangat individualisme, hedonisme, liberalisme,
kapitalisme, materialistik dll dengan mengatasnamakan HAM dan
kebebasan. Pola pikir dan perilaku tersebut berpengaruh terhadap
dalam penyikapan menyangkut pengelolaan wilayah dan kekuatan
pendukungnya, yang lebih mengedepankan kepentingan sendiri,
kelompok atau golongan, sehingga melakukan eksploitasi sum ber
daya secara serampangan dan mengabaikan dampak yang
ditimbulkan. Eksklusivisme dan fanatisme agama yang sempit dan
semangat kedaerahan yang cenderung berlebihan dengan kualitas
SDM dan kesejahteraan yang rendah, menjadikan kehidupan sosial
di sebagian wilayah mudah dipicu mengarah pada terjadinya situasi
konflik yang dapat mengganggu kepentingan keamanan nasional.

h. A spek Pertahanan dan Keamanan. Situasi aspek Hankam
secara umum cukup kondusif untuk menopang penyelenggaraan
pembangunan nasional. Namun, daya tangkal masyarakat terhadap
ancaman yang datang dari luar dan dalam negeri masih belum
optimal mendukung terhadap upaya pengendalian dan penciptaan
stabilitas keamanan nasional yang benar-benar mantap. Hal ini
antara lain ditandai rentannya masyarakat oleh pengaruh isu-isu
atau provokasi yang dimungkinkan merupakan infiltrasi pihak luar
atau kegiatan subversi, serta keinginan kelompok masyarakat untuk