Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
84
Persoalan konektivitas antar koridor dalam kegiatan MP3EI
sangat terkait dengan ketersediaan infrastruktur yang memungkinkan
keterhubungan di dalam dan antar pulau serta wilayah dengan lebih
cepat dan lebih murah serta berwawasan lingkungan. Oleh karena itu,
keberadaan sarana dan prasarana transportasi selain jalan darat
menjadi suatu keharusan untuk mewujudkan sarana transportasi yang
efektif dan berwawasan lingkungan mengingat transportasi jalan darat
adalah jenis moda transportasi yang paling tidak kompetitif34 akibat
banyaknya kemacetan disamping dampak negatifnya terhadap
lingkungan seperti polusi udara dan pembukaan jalan yang seringkali
menyebabkan tidak terkendalinya alih fungsi lahan.
Penetapan jenis moda transportasi yang tepat untuk menunjang
percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi yang berdampak
langsung terhadap lingkungan merupakan prasyarat kunci dalam
upaya pelestarian daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Pengembangan sistem kereta api nasional yang mengalami stagnasi
(bahkan di beberapa daerah terdapat penurunan), perlu dilakukan
mengingat jenis moda ini mampu mengangkut penduduk ataupun
barang dalam jumlah besar dalam satu waktu. Selain itu, peningkatan
sistem transportasi laut dan udara baik yang sifatnya antar pulau
maupun yang sifatnya antar negara (Gambar 16) diharapkan dapat
mengakomodasi pengembangan Kawasan Ekonomi dalam MP3EI
yang berupa eksploitasi sumber daya alam sehingga efektifitas dan
efisiensi dalam mewujudkan konektifitas antarwilayah dapat terwujud.
Penentuan jenis moda transportasi juga sangat dipengaruhi jenis
komoditas terutama untuk produk pertanian yang sifatnya mudah
busuk sehingga moda transportasi yang cepat diperlukan misalnya
transportasi udara ataupun transportasi darat yang bebas dari
kemacetan (Kereta Api).
34 Parikesit, Danang, 2011, Catatan Kritis tentang Rencana Implementasi MP3EI di sektor
Transportasi, Jakarta