Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
58
penegakan supremasi hukum dan penerapan sanksi hukum se
cara konsisten terhadap apra pelaku tindak pidana illegal fishing,
secara tidak langsung merupakan ‘sarana’ pertahanan dan kea
manan, yang dapat mengurangi praktek-praktek pelanggaran
wilayah laut oleh para pelaku illegal fishing dari berbagai negara
tetangga.
b. Kontribusi terwujudnya politik pembangunan bidang pemberan
tasan illegal fishing terhadap peningkatan ketahanan nasional, ditinjau
dari gatra-gatra ketahanan nasional sebagai berikut:
1) Gatra Geografis
Penyelenggaraan pengawasan dan penegakan hukum di
laut yang dilakukan secara sinergi lintas sektor, dapat mening
katkan cakupan area yang diawasi dari praktek illegal fishing,
sehingga melingkupi ke sebelas WPP-NRI37, minimal melingkupi
9 (sembilan) dari 11 (sebelas) WPP-NRI, yaitu di WPP-NRI: 571,
572, 573, 711, 714, 715, 716, 717, dan 718. Sedangkan WPP-
NRI 712 dan 713, merupakan prioritas berikutnya.
2) Gatra Sumber Kekayaan Alam
Pemberantasan illegal fishing yang efektif akan mengu
rangi intensitas kerusakan SKA perikanan dan lingkungannya
akibat penggunaan API dan/atau ABPI yang tidak ramah ling
kungan. Kondisi ini merupakan lingkungan yang kondusif bagi
pemulihan stock ikan di WPP-NRI, sehingga status overfishing
dan overcapacity yang saat ini ditemui di sejumlah WPP-NRI,
dapat berubah menjadi sedang (moderate) atau belum dieks
ploitasi (under exploited), yang merupakan peluang bagi masya
rakat nelayan lokal untuk meningkatkan pemanfaatannya sesuai
daya dukung lingkungannya.
3) Gatra Ideologi
Pemberantasan illegal fishing dengan penegakan hukum
secara konsisten, dapat mengembalikan kepercayaan para pela-
Lampiran-5