Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

60

               biaya produksi yang harus dibelanjakan nelayan dalam
               menangkap ikan.
               7) Gatra Pertahanan dan Keamanan

                      Keberadaan aparat yang mampu melaksanakan penga­
              wasan di seluruh WPP-NRI secara intensif, akan mengurangi
              keberanian para pelaku illegal fishing untuk beroperasi di WPP-
              NRI.

23. Indikator Keberhasilan Yang Diharapkan.
       Indikator keberhasilan penyelenggaraan SISMENNAS dikaitkan deng­

an upaya untuk mewujudkan politik pembangunan bidang pemberantasan
illegal fishing dalam rangka meningkatkan ketahanan nasional, antara lain
ditunjukkan dengan ukuran-ukuran sebagai berikut:

       a. Meningkatnya cakupan WPP-NRI yang dapat diawasi dari tindak
       pidana illegal fishing.

              1) Melalui koordinasi dan sinergi yang baik, berbagai sumber
              daya dan sumber dana yang terbatas di masing-masing institusi
              dapat dikonsolidasikan secara lebih baik untuk dimobilisasi men­
              dukung pemberantasan illegal fishing. Akumulasi sumber daya
              dan sumber dana yang tersedia di DJPSDKP, TNI-AL, POLAIR,
              dengan dikoordinasikan oleh BAKORKAMLA, diharapkan dapat
              diserasikan untuk meningkatkan luasan cakupan area penga­
              wasan, dengan menghindarkan terjadinya tumpang tindih. Deng­
              an demikian, operasi pengawasan terhadap tindak pidana illegal
              fishing, yang selama ini terfokus hanya di WPP-NRI 711, 716
              dan 718, akan dapat ditingkatkan hingga 6 (enam) WPP-NRI
              lainnya yang juga merupakan wilayah beroperasinya KIA ilegal,
              yaitu di WPP-NRI 571, 572, 573, 714, 715, 716 dan 717.
              Sedangkan pengawasan perikanan di WPP-NRI 712 dan 713,
              lebih fokus pada praktek-praktek destructive fishing oleh Kll.
              2) Melalui koordinasi dan sinergi yang baik juga dapat diting­
              katkan efisiensi penggunaan logistik untuk operasi pengawasan
              di laut, dari yang semula bersifat patroli menjadi intercept atau
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11