Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
1
BABI
PENDAHULUAN
1. Umum
Banyaknya pulau di Indonesia dengan kekayaan alam yang ada ,
keindahan dan keanekaragaman budaya kepulauan, akan menjadi kekuatan dan
kesempatan, jika pulau-pulau yang sebagian besar merupakan kepulauan yang
subur dan kaya akan hasil-hasil bumi dan tambang, dapat diolah dangan prinsip
dari, oleh dan untuk masyarakat banyak. Di pihak lain, banyak dan luasnya
pulau menuntut suatu bentuk perencanaan dan strategi pembangunan yang
cocok dengan keadaan geografis Indonesia tersebut. Indonesia mempunyai
iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsun barat dan monsun
timur.Dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan beberapa produk
hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan tambang dan seperti
telah sejarah buktikan, salah satu jenis tambang kita, yakni minyak bumi pernah
menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat
besar. Meskipun saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi primadona dan andalan
komoditi ekspor Indonesia, namun Indonesia masih banyak memiliki hasil
tambang yang dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu
sumber devisa negara. Selain minyak bumi Indonesia juga memiliki hasil
tambang lain seperti biji besi, timah, tembaga, batu bara, gas bumi dan lain-lain.
Wilayah Indonesia yang menempati posisi sangat strategis yaitu terletak
diantara dua benua dan dua samudra dengan segala perkembangannya.
Korupsi telah menjadi masalah bangsa Indonesia sejak tahun 1950an,
dan hingga kini semakin meluas seiring dengan semakin meningkatnya upaya
pemberantasannya. Sistim penggajian yang tidak memadai, sesuai dengan
kemampuan keuangan negara, selama lima dasawarsa telah menciptakan
problematika kronis dalam budaya organisasi pemerintahan, dimana korupsi
telah mengakar dari satu generasi ke generasi lain di semua daerah dan di
seluruh instansi. Pemberantasan Korupsi telah diatur sejak peraturan penguasa
militer Nomor Prt/PM-06 1957, Peraturan Penguasa Perang Pusat Angkatan