Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

45

 yang memasuki complex adaptive system. Sebagai proses, globalisasi
  berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi
 ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam
 interaksi dan komunikasi pada skala dunia.Globalisasi berlangsung di semua
 bidang kehidupan terutama keterbukaan ekonomi dan keterbukaan
 politik. Keterbukaan ekonomi ditandai dengan keberadaan pasar yang lebih
 terbuka, yang mempertajam kompetisi antar pelaku pasar di dalamnya.Dilain
 pihak keberadaan pasar yang terbuka tersebut telah mendorong dibukanya
 pembatas aktifitas ekonomi antar bangsa (economy barriers). Keterbukaan
 ekonomi selanjutnya akan mendorong adanya keterbukaan politik. Karena
 keberadaan pasar yang lebih terbuka, lebih intensif dan arus ekonomi yang lebih
 luas akan mendorong tumbuh dan berkembangnya masyarakat yang memiliki
tuntutan kondisi politik yang cenderung lebih egaliter dan demokratis.

          Keterbukaan ekonomi dan politik itu selanjutnya berkembang dengan
cepat, karena adanya kekuatan revolusi teknologi (technological revolution),
terutama di bidang telekomunikasi dan informasi. Globalisasi informasi dan
budaya yang dikendalikan negara-negara maju sebagian dapat mengancam
kearifan local (local wisdom).dalam budaya nasional Indonesia . Semua
perubahan cepat ini menimbulkan disrupsi dalam keseimbangan tatanan
masyarakat tradisional; antara lain mengakibatkan terjadinya kemerosotan
kepemimpinan tradisional dan melonggarnya ikatanikatan komunal dan etnis.
Namun, keadaan tersebut juga mendorong munculnya kesadaran baru tentang
dunia yang tengah berubah, dengan tantangan baru yang membutuhkan
respons baru pula.

          Dalam era globalisasi, terdapat parameter kesanggupan dari suatu
bangsa untuk memainkan peran di dalamnya biasanya lazim disebut dengan
kesenjangan keikut-sertaan atau disparitas-partisipasi {participatory gap).
Negara yang memiliki kemampuan teknologi yang tangguh, tatanan ekonomi
yang selaras dengan tuntutan keterbukaan ekonomi global serta kedewasaan
dalam berpolitik, tentunya mampu mengatasi participatory gap dan akan dapat
memanfaatkan peluang yang sebesar-besarnya di dalam tatanan ekonomi dan
politik internasional yang semakin terbuka. Sebaliknya, negara yang belum
   1   2   3   4   5   6   7   8