Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
langkah menuju kepada kejayaan, dan akan lebih sebagai pesona perlawatan
masa iaiu yang indah sebagai kenangan.
e. Politik.
Politik iuar negeri Indonesia bebas aktif mewarnai hubungan dan
kerjasama dengan negara lain. Sejak reformasi tahun 1998, muncul
persoalan persepsi yang belum sama antara pusat dengan daerah tentang
pelaksanaan otonomi sampai dengan keinginan untuk "berotonomi penuh".
Sepertinya gerak sejarah berulang dari RIS ke RI, dan pengelesaian
pemberontakan daerah ke NKRI. Demikian juga saat ini, secara bertahap
mulai adanya penataan dan pemahaman dasar dengan semakin kuatnya
gema empat pilar kebangsaan; Pancasila, Undang Undang Dasar NRI 1945,
Bhinneka Tanggal Ika, dan NKRI, membuka kesempatan untuk mengarahkan
daya, upaya dan tenaga mencapai tujuan nasional.
f. Ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan akibat
dampak dari kriis keuangan giobai yang masih terasa hingga kini.
Pertumbuhan ekonomi yang lamban tersebut juga tidak diikuti secara
proporsional dengan pertumbuhan di sektor riil. Pengangguran masih tinggi,
begitu pula jumlah penduduk miskin diperparah dengan kebijakan kenaikan
harga harga yang berdampak pada daya beli masyarakat. Krisis ekonomi di
Indonesia bukan barang baru, tahun i930-an krisis juga meianda Indonesia
saat itu. Kesulitan akbat krisis dalam bidang pendidikan diatasi dengan
program wajib belajar sembilan tahun dengan memberikan BOS pada
sekolah. Dampak kondisi ekonomi yang sulit, pengajaran yang segera
mendatangkan uang jauh lebih menarik daripada muatan pelajaran
pembentuk karakter, termasuk didaiamnya peiajaran sejarah.
g. Sosial Budaya.
Memasuki era reformasi, karakteristik masyarakat Indonesia
mengalami perubahan yang mendasar. Potensi kerawanan sosial seperti