Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
b. Kendala.
1). Perkembangan teknoiogi komunikasi bagaikan pisau bermata dua.
Belum semua wilayah dan masyarakat memperoleh kesempatan yang sama
dalam memanfaatkan teknologi komuniasi. Untuk itu diperlukan fondasi dari
sikap mental yang kuat untuk menggunakan teknologi informasi kepada hal
yang positif, menekan penggunaan teknologi informasi yang kurang baik.
2). Tingkat perkembangan masyarakat masih daiam transisi, masin
patrimonial terdapat kendala dari berita yang berulang-ulang mengenai
kegaduhan politik yang tidak kunjung selesai, keadaan ekonomi yang
menyisakan kesenjangan, penegakan hukum yang tidak membanggakan, dan
elite yang perilakunya jauh dari cerminan kemuliaan
3). Semenjak reformasi berguiir, otonomi daerah berjaian sedemikan
sangat bersemangat dengan membangun sentimen kedaerah yang sangat
ethno-centris-putra daerah, menggeser jauh kapasitas dan kompetensi;
bagaikan menghidupkan cerita "Petruk Dadi Ratu" (Petruk Jadi Raja), telah
menghantarkan banyak kepala daerah dan dewan yang terperangkap ke
daiam jaian menuju penjara.
4). Globalisasi melingkupi hampir seluruh aspek kehidupan. Dalam aspek
budaya, niiai-niiai global menerpa nliai nasional dan iokal, yang hampir-
hampir melindasnya. Jika identitas sebagai bangsa menjadi luntur dan
kemudian musnah, adalah sebagai akibat mengikuti globalisasi tanpa strategi
dan ketahanan budaya.
5). Adanya kecenderungan yang kuat tindakan elite yang mengutamakan
kepentingan diri sendiri, keiompok, daerah, partai, dan hampir-hampir
kekuatan yang memperjuangkan kepentingan nasional tersapu oleh
kepentingan sesaat dan sempit tersebut.
6). Informasi bersifat netral, namun untuk mengaksesnya diperlukan
sarana dan prasarana. Sarpras tersedia dan dikuasai secara tidak merata.