Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
41
baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis,
ekonomi dan budaya masyarakat.1
Banyak ahli menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20
dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Namun menurut tinjauan
historis, interaksi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah berlangsung lama.
Imbrio globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar
negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan
India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (jalur sutera) maupun
jaian iaut untuk berdagang.
Imbrio globalisasi fase kedua ditandai dengan dominasi perdagangan kaum
musiim di Asia, Afrika dan Eropa. Kaum musiim membentuk jaringan perdagangan
meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika
Timur, Laut Tengah, Venesia, Genoa. Kaum pedagang muslim juga menyebarkan
nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Islam ke
warga dunia. Sumbangan pedagang muslim terhadap kebangkitan bangsa Eropa
sangatian besar.
Imbrio globalisasi fase selanjutnya ditandai dengan ekspansi oleh bangsa
Eropa. Spanyoi, Portugis, Inggris, dan Beianda adaian peiopor-peiopor ekspansi ini.
Hal ini didukung pula dengan penemuan navigasi, kompas, mesin uap, dan revolusi
industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. Pada saat itu,
berkembang kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi
kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta
pasar hasil revolusi industri memunculkan berbagai perusahaan multinasional.
Belanda dengan wilayah perdagangan di Hindia Belanda mendirikan perkumpulan
VOC, dan Inggris di Hindia dengan perkumpulan dagang EIC. Sementara ahli
berpendapat globalisasi yang berlangsung antara abad ke-15 sampai abad ke-18
merupakan giobaiisasi tahap pertama, yang diistilahkan dengan jargon the g io b e is
1http://id.wikipedia.org/wiki/ Globalisasi, diakses tgl 8 Juli 2012.

