Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

d. Pembelajaran sejarah Perjuangan bangsa sebagian
  Besar Kurang Variatif.

           Sebagaimana diuraikan di atas, pelajaran sejarah perjuangan
 bangsa kurangnya penyampaian materi dengan variasi pembeiajaran.
 Pembelajaran Sejarah oleh guru pada umumnya mendasarkan pada
 cara-cara konvensional dengan ceramah. Meski dengan ceramah akan
 lebih effektif jika dilengkapi dengan umpan balik model tanya jawab,
 diskusi, dan penugasan yang terbimbing. Motivasi pendidik untuk
 menggunakan teknoiogi pengajaran, sering kaii terhambat oieh
 ketersediaan alat bantu seperti LCD, Laptop, atau internet yang dimiliki
oleh sekolah. Sering pula, adanya pandangan bahwa alat-alat tersebut
lebih diprioritaskan untuk mata pelajaran tertentu, utamanya yang
dipahami mata pelajaran berbasis visual.

          Pembeiajaran sejarah juga sering dipahami sebagai peiajaran
yang memerlukan kunjungan ke tempat yang jauh. Sementara
kreativitas untuk memanfaatkan sumber sejarah yang berada di
lingkungan terdekat perlu dorongan guru yang kuat, karena peserta
didik merasa kurang bergengsi jika hanya belajar dari tempat yang
dekat-dekat saja. Peiajaran sejarah juga memeriukan bantuan ruangan
khusus sebagai ruang laboratorium sejarah yang memajang benda,
replika benda sejarah, artefac, dokumen, sumber sejarah dsb. Variasi-
variasi pembelajaran sejarah tersebut belum sepenuhnya dapat
dilakukan oleh guru sejarah disebabkan oleh masih terbatasnya sarana
dan prasarana yang dimiiiki oieh sekoian.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14