Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
50
bertahan pada level yang cukup tinggi walaupun perekonomian
dunia tengah dilanda krisis finansial global di Eropa dan Amerika.
Berdasarkan capaian ekonomi tersebut, perekonomian
Indonesia telah mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup positif.
Pertumbuhan ekonomi yang signifikan merupakan indikator nyata
dari meningkatnya stabilitas keamanan nasional dengan potensi
konflik yang cukup bisa dikelola sehingga tidak mengancam proses
pembangunan ekonomi yang sedang berlangsung. Namun
demikian, pertumbuhan ekonomi yang mengabaikan aspek
pemerataan juga sangat rentan mengakibatkan konflik antar
kelompok masyarakat, karena distribusi kesejahteraan tidak
terselenggara secara adil. Kondisi ini perlu diwaspadai, mengingat
ketimpangan kesejahteraan sangat berpotensi untuk membuka
peluang bagi munculnya konflik komunal di tengah masyarakat.
g. Sosial Budaya. Kondisi sosial budaya masyarakat
Indonesia yang cukup heterogen dapat menjadi potensi bagi
berkembangnya konflik antar-kelompok masyarakat. Keberadaan
suku, agama, ras dan antar-golongan yang sangat majemuk belum
mampu dikelola melalui suatu manajemen konflik yang efektif,
sehingga pada era reformasi ini konflik komunal cukup sering terjadi.
Padahal di era sebelum reformasi, konflik-konflik komunal relatif
dapat ditekan karena eksistensi dan peran negara cukup kuat dalam
mewujudkan harmonisasi sosial budaya.
Namun dewasa ini peran negara semakin berkurang dan
bahkan terkesan terjadi ’pembiaran’ dalam menangani konflik
komunal berlatar belakang sosial budaya. Kondisi tersebut dapat
merusak ikatan sosial budaya yang telah terjalin selama ini, karena
kurangnya penerapan Kewaspadaan Nasional dalam menghadapi
realitas kehidupan multi-kultur di Indonesia. Peningkatan
Kewaspadaan Nasional terhadap konflik komunal perlu
memperhatikan realitas multikultural ini, agar upaya cegah dini dan
deteksi dini yang dilakukan dapat mengadopsi nilai-nilai dan