Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

54

 oleh kualitas, tingkat kesehatan dan tingkat pendidikan dan dipengaruhi pula oleh
 jumlah penduduk.

        Lemahnya kemampuan bangsa mengelola keragaman ditandai dengan
 menguatnya orientasi kelompok, etnik, dan agama yang berpotensi menimbulkan
 disintegrasi bangsa. Hal ini semakin serius dengan semakin terbatasnya ruang
 publik yang dapat digunakan dan dikelola bersama masyarakat multikultur untuk
 penyaluran aspirasi karena desakan ekonomi.

        h. Pertahanan dan Keamanan. Di masa depan, pangan bukan sekedar
kebutuhan pokok melainkan basis utama penentu kemandirian suatu negara.
Sebab, bukan mustahil perang dunia dapat terjadi lagi karena dipicu oleh masalah
krisis pangan dan energi. Dalam rangka membangun ketahanan pangan,
mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan negara merupakan prioritas. Oleh sebab itu,
permasalahan pengamanan jalur perdagangan internasional, diplomasi dan
penetapan tarif impor merupakan prasyarat bagi terciptanya kemandirian bangsa
yang dapat mewujudkan ketahanan pangan dengan implementasi kewaspadaan
nasionalnya.

       Dari fenomena lingkungan strategis di atas dapat dilihat bahwa ditingkat
global dengan terciptanya sistem liberalisasi perdagangan akan mengakibatkan
meningkatnya impor produk pangan global yang dapat mengakibatkan
ketergantungan pangan tersebut. Di tingkat regional, penghilangan bea impor dan
kesamaan komoditi ekspor dengan negara lain dapat berdampak terhadap
ketatnya persaingan perdagangan. Dan di tingkat nasional, alih fungsi lahan
pertanian serta kebijakan ekonominya melemahkan sektor pertanian.

19. Peluang dan Kendala
      a. Peluang
            1) Pada Lingstra Global
                 a) Dengan diwaspadai sejak awal, ketergantungan pangan tersebut
                 akan berimbas pada campur tangan negara donor terhadap politik
                 dan sendi-sendi berbangsa-bernegara lainnya. Maka pada kondisi
                 seperti pada lingstra global diatas, bangsa Indonesia berpeluang
                 menciptakan kerjasama Internasioanal melalui eksport pangan lokal
                 yang memiliki daya saing dan merupakan sumber kekayaan alam
                 Indonesia yang potensial.
   11   12   13   14   15   16   17