Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
LAMPIRAN IV.
RI Menandatangani Moll Impor 100.000 Ton
Beras dengan Kamboja
JAKARTA, KOMPAS.com - Di sela-sela pertemuan menteri ekonomi se-ASEAN,
Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan telah menandatangani Nota
Kesepahaman impor beras 100.000 ton dengan Menteri Perdagangan Kamboja
Cham Prasidh pada pertemuan para Menteri Ekonomi se-ASEAN ke 44.
Ini disampaikan Gita di kementeriannya di Jakarta, Jumat ( 31/8/2012 ).
"Pemerintah Kamboja berkomitmen untuk menyediakan beras maksimal 100.000
ton per tahun," kata Gita.
Gita menjelaskan, ini dilakukan pemerintah bila sewaktu-sewaktu Indonesia
memerlukan cadangan beras nasional guna ketahanan pangan, la mengklaim,
Nota kesepahaman ini pun sifatnya tidak mengikat ini berlaku sejak 2012 hingga
2016.
Ini dilakukan pemerintah sebagai opsi terakhir.Menurutnya, ini dengan
pertimbangan kondisi pasokan dan kebutuhan, kondisi produksi di ke dua negara,
serta tingkat harga beras internasional.
"Dengan demikian, apabila Indonesia harus melakukan impor, maka Indonesia
dapat mengimpor dari negara yang memberikan harga lebih murah dengan
kualitas yang cukup baik," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya bersama dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
Laos, serta Menteri Perdagangan Filipinan juga telah melakukan Nota
Kesepahaman Proyek Percontohan Kedua untuk Pelaksanaan Sistem Sertifikasi
Mandiri di kawasan Indonesia, Laos, dan Filipinan guna fasilitasi pelaku usaha
dalam mengekspor produknya ke negara ASEAN pada saat pertemuan para
menteri ekonomi se-ASEAN ke 44: