Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
"Impor hanyalah solusi jangka pendek dalam menyelesaikan masalah krisis
pangan di dalam negeri. Namun, untuk jangka panjang perlu dipikirkan suatu cara
untuk membangun sistem ketahanan pangan," ujar dia.
Pada kesempatan terpisah, Presiden Susilo Bambang Yudhuyono, menekankan
perlunya kontribusi teknologi dan inovasi dalam upaya mencapai kemandirian
pangan bagi sekitar 240 juta rakyat Indonesia.
"Pikirkan kontribusi teknologi dan inovasi menuju kemandirian pangan," kata
Presiden saat peringatan ke-17 Hari Teknologi Nasional di Bandung, Jawa Barat,
Kamis. Menurut Presiden, keamanan dan kemandirian pangan menjadi hal
penting bagi Indonesia mengingat rakyat Indonesia berjumlah cukup besar.
Sebelumnya, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Pangan dan
Pertanian (FAO) memperkirakan kenaikan indeks harga pangan global pada Juli
2011 memberi peringatan bahwa krisis pangan seperti pada 2007-2008 kembali
mengancam.
Tak Khawatir
Sementara itu, Menteri Pertanian mengaku tidak khawatir atas peringatan FAO
terkait krisis pangan dunia. Alasannya, dari sisi potensi, produksi pangan di
Indonesia masih mencukupi untuk kebutuhan di dalam negeri.
"Selain beras, masih banyak sumber karbohidrat yang bisa dikembangkan dan
dimanfaatkan. Jadi, Indonesia tidak perlu khawatir dengan ancaman krisis pangan
dunia," ujar dia.
Suswono menambahkan, Kementerian Pertanian sudah melakukan evaluasi dan
menyiapkan langkah-langkah kongkret operasional untuk menjamin target
produksi pangan. Di antaranya, menetapkan sasaran produksi padi sebesar 67,82
juta ton gabah kering giling (GKG), jagung 24 juta ton, dan kedelai 1,9 juta ton.
aan/Ant/E-3
Sumber :
http://koran-iakarta.com/index.php/detail/view01/99460