Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

LAMPIRAN V.

Dubes Brasil: Indonesia Perlu Belajar Dari
Brasil Soal Ketahanan Pangan

 Indonesia perlu belajar dari Brasil soal ketahanan pangan. Setelah krisis
kelaparan, Brasil justru berhasil menjadi ekportir utama pangan.
Indonesia perlu meniru negara Brasil soal ketahanan pangan. Meski di tahun 2002
Brasil mengalami krisis kelaparan kronis yang terjadi pada 50 juta rakyatnya,
namun Brasil berhasil menjadi negara eksportir utama pangan ke seluruh dunia.
Demikian ditegaskan oleh Dubes Brasil, Paulo Alberto da Silveira Soares, ketika
menjadikeynote speaker dalam kuliah umum "Food Security The Framework of
Community Development" di UGM, Senin (9/4). la menjelaskan salah satu
kesuksesan Brasil dalam ketahanan pangan adalah menjalankan program zero
hunger (nol kelaparan) yang berfokus pada peningkatan akses pangan dan gizi.
Dalam kurun waktu 10 tahun program ini ternyata cukup berhasil. Menurutnya,
program ini tidak hanya berhasil mengentaskan rawan pangan namun juga
mampu mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. “Tugas pemerintah
daerah dalam hal ini menjamin hak rakyat untuk mendapatkan pangan dan
penyediaan stok pangan dalam kondisi darurat,” kata Alberto.
Dalam program Zero Hunger, pemerintah Brasil lebih fokus pada peningkatan
pertanian skala kecil, penyaluran kredit petani, penyuluhan, serta pembangunan
irigasi di pedesaan. Pemerintah pun terlibat dalam mencari solusi penyebab
struktural dari kerawanan pangan, reformasi agraria, dan upah minimum.
Yang tidak kalah penting, tambahnya, adanya program pembagian kartu pangan
bagi keluarga miskin disertai pemberian bantuan uang tunai lewat program Bolsa
Familia. Dari program tersebut, kata Paulo, setidaknya angka kerawanan pangan
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15