Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
23
Sedangkan Edwin B. Flippo bahwa sumber daya manusia adalah “perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja,
pengembangan, kompensasiHntegrasi, pemeliharaan, pemutusan tenaga kerja
dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi
dan masyarakat".25
b. Teori Sumber Daya Manusia dari Soewardi (2002), menyatakan
bahwa upaya untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia di Indonesia
yang hanya menyangkut segi ketrampilan/profesionalisme adalah kekeliruan
besar, Mutu Sumber Daya Manusia pertama-tama ditentukan oleh personality
atau kepribadiannya. Di negara kita, faktor kepribadian ini pertama-tama harus
dibentuk terlebih dahulu, yaitu kepribadian yang bermoral tinggi, sesuai dengan
permintaan zaman (modern), dan bermotivasi yang kuat. Tiadanya unsur-unsur
itu menjadikan manusia Indonesia terombang-ambing, lemah karsa, mudah
diarahkan kepada hal-hal yang bengkok, dan sebagainya. Inilah penyebab
utama rakyat kita tertimpa malapetaka krisis multidimensional atau yang dapat
disebut secara singkat krisis moral. Maka, permasalahan moral inilah yang
pertama-tama perlu ditegakkan.
c. Teori Total Manajemen dari Werther & Davis serta Gary Dessler,
menyatakan bahwa dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia harus
disiapkan langkah-langkah yang akan dilaksanakan agar dapat dicapai secara
terukur. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui tahapan yang
disampaikan oleh ahli manajemen Werther dan Davis serta Gary Dessler
(Werther, William B. and Keith Davis, 1996, Human Resource and Personnel
Management; New York, Me Graw-Hill, Fifth Edition dan Dessler, Gary. 2005,
Human Resource Management ; New Jersey, Prentice Hall, Tenth Edition),
bahwa upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia harus
diketahui dahulu penilaian pelatihan, tujuan kebutuhan, penentuan isi program
dan prinsip belajar, pelaksanaan program aktual, harus dapat
mengidentifikasikan ketrampilan spesifik apa yang dibutuhkarl^ sampai dengan
pengembangan ketrampilan yang didapatkannya selanjutnya diadakan evaluasi
serta seterusnya kembali sebagai feed back agar dapat memberikan input untuk
dijadikan masukan kegiatan berikutnya.
25 Edwin B. Flippo alih bahasa oleh Moh. Masud, Manajem&n Personalia, Jakarta: Erlangga, 1984, ^m . 5.

