Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
24
d. Teori pendidikan dari Socrates, menyatakan bahwa pendidikan
merupakan suatu proses pengembangan manusia ke arah kearifan (wisdom),
pengetahuan (knowledge), dan etika (conduct). Oleh karenanya intelektualitas
adalah nilai pendidikan yang paling tinggi (the intellectual virtues are assigned
the highest rank in the hierarchy of virtues). Namun demikian sesuai dengan
taxonomi Bloom, terdapat 3 faktor dalam proses pendidikan, yaitu: Cognitive,
Affective dan Psycomotoric. Bila kedua pendapat diatas digabungkan, maka
akan menemukan bahwa orientasi pendidikan yaitu meningkatkan kualitas
kehidupan, memberikan kemampuan untuk masuk dalam bidang-bidang
produksi serta mendorong untuk pembelajaran seumur hidup.
e. Teori Motivasi dari A.H. Maslow, menyatakan bahwa motivasi berasal
dari kata motif yaitu apa yang menggerakkan atau mendorong seseorang
melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan jawaban pertanyaan
mengapa tingkah laku seseorang demikian.26 Motif seseorang tidak dapat
ditebak secara tepat karena bersifat abstrak tidak terlihat, tetapi dapat
disimpulkan dilihat dari gejala gejala tingkah lakunya. Menurut A.H. Maslow,
perilaku seseorang ditentukan oleh kebutuhan yang paling mendesak. Maslow
mengatakan bahwa setiap orang mempunyai suatu hie'rarki kebutuhan dan
secara berturut turut terdiri dari : a. Physicologicaf needs, b. Safety needs, c.
Social needs, d. Esteem needs dan e. Self actualization needs. Untuk itu
merubah perilaku adalah dengan memberikan motivasi seseorang agar dapat
memperoleh kebutuhan yang diinginkan dan yang paling mendesak dapat
terwujud.
f. Teori Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat dari Roesmidi
& Reza Risyanti (2006 : 32-41),27 menyatakan bahwa Konsep "Pembangunan
Masyarakat", "Pemberdayaan Masyarakat" dan "Pengembangan Masyarakat"
pada dasarnya serupa dan setara, dimana perkembangan teori pembangunan
itu dimulai dari praktek, yaitu kebutuhan yang cepat. Dalam teori pembangunan
dikenal beberapa pendekatan utama sebagaimana disebutkan oleh Troeller
yang mengungkapkan lima pendekatan yakni pendekatan pertumbuhan (Growth
Approach), pendekatan pertumbuhan dan pemerataan (Redistribution o f Growth
Approach), paradigma ketergantungan (Dependence Paradigm), tata ekonomi
26 Dasar dasar-fofenajemen, Drs M Manulang, hal 209
Rowmidi & Riza Risyantfi*200<3, “Pemberdayaan Masyarakat” . Jakarta : hal. 32 s.d 41

