Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

37

 17. Pengaruh Perkembangan Lingkungan Regional.

          Hampir semua negara di Kawasan Asia Tenggara, menghadapi
permasalahan internal, seperti terorisme, separatis dan konflik komunal
antar suku, agama dan dalam kerangka ASEAN untuk mengatasi
permasalahan tersebut cenderung semakin menguat.

          Beberapa negara di Kawasan Asia Tenggara masih memiliki
permasalahan dan sengketa perbatasan dengan negara tetangganya,
terutama masalah tumpang-tindih klaim Laut China Selatan yang di klaim
oleh 4 (empat) negara ASEAN, yaitu Vietnam, Malaysia, Filipina dan Brunei
Darussalam dengan China dan Taiwan. Belum dapat dituntaskannya
masalah perbatasan ini akan berpotensi menjadi sumber potensi konflik
antar negara dimasa yang akan datang. Indonesia walaupun bukan
termasuk negara yang menyatakan klaim terhadap wilayah tersebut akan
tetapi karena kedekatan geografis yang berbatasan langsung dengan
kawasan tersebut, maka konflik di kawasan ini akan berpengaruh terhadap
keamanan Indonesia.

          Isue keamanan Selat Malaka yang tidak pernah surut dari keinginan
negara-negara besar terutama AS, Jepang, China dan Korea Selatan,
untuk mengintervensi melalui kehadiran militernya dengan dalih untuk
pengamanan jalur internasional. Narnun Indonesia dan Malaysia terus
menolak kehadiran militer asing di Selat Malaka dengan meningkatnya
kerjasama patrol keamanan yang melibatkan Indonesia, Malaysia,
Singapura dan Thailand. Kejahatan lintas negara (Transnational crimes) ke
depan masih merupakan ancaman nyata mengingat lemahnya
pengawasan di perbatasan antar negara karena belum diselesaikannya
sengketa perbatasan dan adanya konflik internal tiap-tiap negara.

          Di Kawasan Asia Tenggara, paradoks keamanan utama yang terjadi
adalah kecenderungan proliferasi senjata ofensif di saat yang bersamaan
dengan pematangan Komunitas Keamanan ASEAN. Dari sisi diplomasi dan
pertahanan, Komunitas Keamanan ASEAN 2015 akan memperkokoh
ketahanan regional di Asia Tenggara, sehingga akan memperkecil
kemungkinan muncuJnya konflik antar negara. Jika komunitas ini juga
berhasil di adopsi oleh negara-negara Asia Tenggara, maka diharapkan
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14