Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI

47

tersebut pada akhirnya dapat dijadikan faktor pendorong yang memberikan
kontribusi dalam mewujudkan optimalisasi kerjasama luar negeri pada era
otonomi daerah guna mendorong kemandirian bangsa dalam rangka
ketahanan nasional.

16. Perkembangan Lingkungan Global

Kenichi Ohmae dalam dua bukunya yang berjudul Borderless World
(1991) dan The End o f Nation State (1995) mengemukakan bahwa
walaupun batas wilayah secara geografis dan politik masih ada, namun
harus diakui bahwa seluruh kehidupan bermasyarakat di suatu negara
tidaklah luput dari pengaruh kekuatan global yang masuk, yang mana
dapat berupa informasi, pola pikir, tingkah laku dan Iain-lain23. Apa yang
disampaikan Ohmae tersebut menyiratkan bahwa perkembangan
lingkungan global telah membuka pergaulan bangsa-bangsa kepada
interaksi yang tidak terelakkan yang dapat memberi pengaruh kepada hal-
hal menguntungkan maupun hal-hal yang merugikan. Informasi, apalagi
dengan bantuan teknologi, memberikan kekuatan posistif apabila dikelola
dengan modal manusia yang handal. Demikian pula dengan pola pikir
dapat memberikan pemahaman baru misalnya demokrasi dan transparansi.
Sedangkan tingkah laku dapat memberikan pengaruh positif terhadap
kehidupan sosial budaya apabila ketahanan nasional kokoh.

Perkembangan lingkungan global merupakan hal yang perlu
diperhatikan dalam melaksanakan kebijakan kerjasama luar negeri.
Perkembangan kekuatan ekonomi dan politik dunia akan menjadikan
pertimbangan arah kerjasama luar negeri Indonesia. Keberadaan Negara-
negara dengan kekuatan ekonomi yang dikenal sebagai Negara donor
(misal Amerika Serikat, Jepang, inggris, China, Korea Selatan),
perkembangan organisasi internasional (misal UNDP, Uni Eropa, UNICEF),
serta lembaga keuangan internasional (misal Bank Dunia, Bank
Pembangunan Asia), merupakan pihak-pihak potensial sebagai calon mitra

23 Lembaga Ketahanan Nasional, Bidang Studi/Materi Pokok Geopolitik dan Wawasan Nusantara,
Jakarta: Lemhannas, 2013