Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI

48

kerjasama, baik secara bilateral maupun multilateral. Perkembangan
lingkungan mengakibatkan perubahan atmospher politik dunia.
Kemampuan menterjemahkan perubahan akan memberi . gambaran
peluang dan hambatan suatu Negara sehingga dengan tepat dapat
menentukan kebijakan politik dan strategi nasionalnya24.

Perkembangan lingkungan global tersebut tentunya membawa
dampak terhadap kerjasama luar negeri yang dilakukan Indonesia. Negara-
negara mitra kerjasama biasanya merupakan negara yang lebih maju dan
kuat secara ekonomi yang menjadi bagian kekuatan dunia, sehingga
secara politik pun cukup mempunyai pengaruh. Dengan kondisi tersebut,
mitra kerjasama bisa saja menggunakan perikatan kerjasama yang
dibangun sebagai sarana “soft diplomacy” untuk menyampaikan misi
tersembunyi (hidden agenda) dari mitra kerjasama. Inilah politik “soft
power” sebagaimana dimaksud Joseph S Nye JR (2004). Negara-negara
besar bisa saja menjadikan program kegiatan kerjasama sebagai alat untuk
mempengaruhi pandangan Indonesia terhadap posisi dan peran negara
mitra kerjasama tersebut di mata dunia global. Hal tersebut sejalan pula
dengan apa yang dinyatakan oleh Lancaster (2007) bahwa bantuan dalam
konteks kerjasama bilateral motivasinya lebih didorong pada adanya
kepentingan pihak donor (mitra pembangunan) dalam memperluas
pengaruh. Dengan demikian, kebijakan kerjasama luar negeri Indonesia
tentunya sangatlah penting untuk mewaspadai dan mencermati posisi dan
peran negara mitra saat ini di dunia global.

17. Perkembangan Lingkungan Regional

Pada era paska perang dingin, perkembangan lingkungan regional
telah merubah peta kekuatan kawasan dunia. Kecenderungan pergeseran
konsentrasi perkembangan kawasan yang dianggap menjadi jantung dunia
dari Eropa Timur menuju kawasan Asia Pasifik merupakan faktor-faktor
yang perlu menjadi perhatian Indonesia dalam melaksanakan kebijakan

24 Naskah Lembaga “Perkembangan Lingkungann Strategis Tahun 2013", Lemhannas
2013