Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

baik sobagai perseorangan maupun sebagai kesatuan bangsa.
          Pancasila sebagai falsafah hidup dan cita-cita moral bangsa Indonesia
          merupakan inti sem angat bersam a dari berbagai m oral yang secara
          nyata terdapat di Indonesia. 15 Nilai-nilai Pancasila haruslah
          senantiasa menjadi pegangan hidup seorang pemimpin tingkat nasional
          yang visioner guna mewujudkan stabilitas politik dan keamanan dalam
          rangka mencapai Tannas yang tangguh;

         b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
         1945 (UUD NRI Tahun 1945)sebagai Landasan Konstitusional

                    Hukum yang mensejahterakan dan membahagiakan masyarakat
          hanya akan tercapai jika kita membaca kembali dengan cerm at
          konstitusi dasar kita yaitu UUD NRI Tahun 1945. M embaca Pembukaan
          UUD NRI Tahun 1945 adalah membaca sebuah pesan mendasar
          dalam pembangunan hukum, yaitu agar hukum kita tetap menjadi
          In d o n e s ia .16 Dengan dem ikian, UUD NRI Tahun 1945 betul-betul
          merupakan landasan konstitusional yang harus dipatuhi oleh pemimpin
          tingkat nasional yang visioner karena pemimpin yang visioner memiliki
          kewajiban untuk bisa m em bentuk hukum yang dapat mensejahterakan
          dan membahagiakan masyarakatnya;

         c. Wawasan Nusantara sebagai Landasan Visional.
          Konsepsi wawasan nusantara berisikan tiga unsur, yaitu wadah
         (contour), isi (content), dan tata laku (conduct). W adah waw asan
          nusantara Indonesia meliputi seluruh aspek yang dipunyai bangsa
          Indonesia, mulai dari wilayah daratan dan lautan hingga struktur politik
          yang m engatur dinam ika negara. Di dalam wadah ini bangsa Indonesia
          mempunyai seluruh cita-cita dan tujuan hidup bangsa yang terangkum

           15 Modul Bidang Studi Ideologi. PPRA XLIX Lemhannas Rl, 2013,
halaman 44

            16 Satjipto Rahardjo,Membedah HuKum Progresif, Penerbit Buku Kompas, Jakarta
2007, halaman 195

                                                          11
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14