Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
Sistem Pomilu sebagai mesin pemilih pemimpin dan wakil rakyat
masih dipengaruhi oleh praktik pembelian suara dan kecurangan
penghitungan suara. Kejadian terbaru (31 Maret 2013), kerusuhan
melanda Kota Palopo, Sulawesi Selatan, sebagai imbas dari Pilkada
Putaran Kedua. Massa pendukung pasangan yang kalah merasa
kecewa oleh Keputusan KPU yang dianggap telah menggelembungkan
suara. Mahkamah Konstitusi (MK) juga menjadi ajang pengaduan
kasus-kasus pelanggaran terstruktur Pemilu kepala daerah
(Pemilukada). Setidaknya 230 sengketa Pemilukada ditangani oleh MK
dalam setahun.52 Hal ini menggambarkan bahwa sistem pemilihan
pemimpin masih perlu dibenahi sehingga, selain dapat memilih
pemimpin yang visoner, bersih dan amanah, juga tidak menimbulkan
kerusuhan yang dapat menimbulkan kerugian materil dan non-materiil
yang tentunya memperlambat pelaksanaan pembangunan.
Perbaikan dan peningkatan akuntabilitas sistem
Pemilu/Pemilukada, dinamika politik partai dan massa yang elegan,
akan membuat pesta demokrasi menjadi lebih murah sekalipun masih
menelan biaya miliaran rupiah. Namun jika gagal, maka akan
menciptakan kemunduran dan kerugian yang jauh lebih mahal
harganya bagi bangsa Indonesia.
Di dunia politik global, sejumlah tokoh yang pantas disebut
pemimpin yang visioner adalah Nelson Mandela, Mahathir Muhammad,
Lee Kuan Yew dan di lingkungan nasional adalah Soekarno, Soeharto,
B.J.Habibie dan Gus Dur.53 Mereka layak dikategorikan sebagai
52 Sengketa Pilkada Paling Banyak Diperkarakan , www.antaranews.com. 4 Januari
2010, diunduh Jumat,5 Juli 2013 pk 21.06 WIB.
53 Rahma Sugihartati, Pemimpin Visioner dan Kaderisasi Kepemimpinan,
http://mkp.fisip.unair.ac.id/index.ohD?QDtion=corn content&view=article&id=69:pemimpin-
visioner-dan-kaderisasi-kepemimpinan&catid=34:mkp<emid=62. diunduh Selasa, 3 Juli 2013
52