Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7

49

              yang terjadi, menjadi penghambat pembangunan nasional di
               Indonesia. Hambatan ini dapat terjadi karena pemerintah sangat
              lamban dalam penanganan aksi terorisme, konflik sosial, dan
              kejahatan dengan intensitas tinggi lainnya. Khusus penanganan
              konflik sosial, banyak pihak menyatakan bahwa penangannya tidak
              cermat dan tidak menyentuh akar permasalahan sehingga konflik
              tidak diselesaikan secara tuntas.

19. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and
       Threats) Terkait Dengan Penanganan Konflik Sosial di Indonesia
       a. Strengths atau kekuatan
              1) Polri telah memiliki Prosedur Tetap Kepala Kepolisian Negara
                     Republik Indonesia Nomor: Protap/ 1 I X / 2010 tentang
                     Penanggulangan Anarki. Protap ini dapat menjadi dasar
                     bertindak bagi seluruh anggota Polri ketika menghadapi aksi
                     massa sebagai akibat dari konflik sosial yang terjadi.
              2) Hampir seluruh instansi pemerintah telah memiliki struktur unit
                     kerja yang mengemban fungsi Intelijen, sebagai contoh Polri
                     dan TNI memiliki unit kerja yang membidangi masalah
                     Intelijen. Demikian juga dengan kejaksaan. Sementara itu
                     untuk pemerintah daerah dilekatkan pada unit kerja
                     Kesbanglinmas. Para pengemban fungsi Intelijen ini akan
                     menjadi sebuah kekuatan pencegahan konflik sosial apabila
                     dapat bekerja optimal dan saling bersinergi.
              3) Sosialisasi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7
                     Tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial dan Instruksi
                     Presiden Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanganan
                     Gangguan Keamanan Dalam Negeri telah dilaksanakan
                     diseluruh lapisan aparat pemerintah. Hal ini akan menjadi
                     semacam pemerstau visi dalam menyelesaikan berbagai
                     permasalahan sosial yang dapat bermuara kepada pecahnya
                     sebuah konflik sosial.
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12