Page 19 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 19
5
Selain itu kasus-kasus ketidakadilan terhadap kelompok-kelompok
minoritas selalu berulang. Misalnya, pengusiran kelompok Ahmadiyah di
berbagaj tempat. Konstitusi kita jelas-jelas dan nyata-nyata menjamin
kebebasan berkeyakinan, tetapi kejadian serupa terjadi dan terjadi lagi.
Sangat penting disadari oleh segenap masyarakat Indonesia, bahwa
kemajemukan tidak hanya dapat bermakna positif dalam banyak hal, tetapi
juga dapat menjadi penghambat harmoni umat beragama. Misalnya, jika
terjadi diskriminasi terhadap suatu etnis, kelompok, dan umat, atau jika
muncul sikap eksklusif yang bersumber dari superioritas diri. Bangsa
Indonesia saat ini cenderung melihat Pancasila hanya sekadar lambang
dan formalitas yang dipaksakan kehadirannya di masyarakat. Implementasi
nilai-nilai dari kelima sila Pancasila jauh dari harapan. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya kerusuhan yang berlatar belakang agama, suku, ras dan
antar golongan. Juga terjadi pelecehan terhadap hak asasi manusia,
gerakan separatis, dan lunturnya budaya musyawarah.
Dari permasalahan tersebut di atas dapat dirumuskan pokok
permasalahannya adalah “ Bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan beragama guna harmonisasi sosial dalam
rangka keutuhan NKRI”.
2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud. Penulisan Kertas Karya Perorangan (Taskap) ini
dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang pentingnya
implementasi nil&i-nilai Pancasila dalam kehidupan beragama
guna harmonisasi sosial dalam rangka keutuhan NKRI.
b. Tujuan. Penulisan taskap ini bertujuan untuk memberikan
sumbangan pemikiran kepada pimpinan di suprastruktur,
infrastruktur dan substruktur yang terkait, dalam rangka
menyempumakan berbagai kebijakan, strategi dan upaya
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.