Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

29

                 Persentase dosen sebagai peneliti terbanyak pada kelompok
                 fakultas kedokteran/kesehatan (94%), menyusul kelompok fakultas
                 pendidikan (92%), kemudian diikuti fakultas pertanian (90%). Jumlah
                teknisi terbesar terdapat pada fakultas teknik (9%) dan kelompok
                fakultas MIPA (8%), sedangkan staf pendukung terbesar terdapat
                pada fakultas Teknik (7%). Bila dipilah berdasarkan bidang ilmu,
                maka peneliti di fakultas terbanyak memiliki bidang ilmu Agricultural
                Sciences (18% dari total peneliti), kemudian menyusul Medical
                Sciences (15%) dan Technology Sciences (14%)14. Data Indikator
                Iptek Indonesia 2009 (Papplptek LIPI) menunjukkan, jumlah tenaga
                di lembaga litbang pemerintah masih didominasi oleh teknisi dan staf
                penunjang (60,24 %) dibandingkan peneliti (39,76 %)15.

                       Data diatas mencerminkan bahwa jumlah peneliti teknologi
                science masih minim, begitu juga jumlah tenaga litbang di
                pemerintah masih sangat sedikit bila dibandingkan teknisi dan staf.
                Agar penelitian teknologi berjalan dengan baik Idealnya sudah
                barang tentu jumlah tenaga peneliti harus lebih banyak dibandingkan
                teknisi dan staf.

                       Pada dasarnya, konsekuensi dari pesatnya perkembangan
                Iptek adalah lahirnya masyarakat yang lebih menghargai kualitas
                individu. Dari situ, akan terformat masyarakat yang kompetitif,
                artinya, persaingan antar individu akan memuncak. Di satu sisi,
                persaingan yang ketat semacam ini akan meningkatkan kinerja dan
                produktifitas manusia. Mereka yang mampu bersaing dapat
                dipastikan akan menduduki posisi teratas dalam status sosial.
                Namun, dengan bermodal dari kenyataan bahwa SDM Indonesia
                belum cukup baik, maka resikonya adalah SDM Indonesia justru
                akan menjadi masyarakat frustasi. Hasilnya, adalah munculnya
                bentuk-bentuk kekerasan seperti tawuran, kriminalitas, vandalisme.

14http://www.pappiptek.lipi.go.id/index.php/en/publikasi/mi-hslpen/mi-kajianindikator/186-
indikator2011
15http://www.esquire.co.id/artikel/view/201201/2951284/Enam-Pilar-lptek, diunduh pada 10 Mei
2013 pukul 20.20
   10   11   12   13   14   15   16   17   18