Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
20
bonafide yang berorientasi ekspor. Namun untuk jangka panjang,
mekanisme alih teknologi yang paling berpengaruh adalah melalui
mekanisme imitasi (seperti reverse engineering) dan pelaksanaan R&D
domestik.
e. Dinamika Pembelajaran. Alih teknologi sendiri sebagai sebuah
proses yang dinamik, sangat bergantung kepada beberapa hal, yakni
kesiapan negara penerima dan kemauan negara pengalih/penyuplai
teknologi. Bila negara/perusahaan penerima alih teknologi memiliki
basis/kemampuan teknologi yang memadai dan dengan tingkat upaya
yang tinggi, maka teknologi dapat dialihkan secara cepat. Namun apabila
kemampuan teknologi dan upaya teknologi dari negara penerima lemah,
maka alih teknologi akan terjadi secara lambat atau malah tidak
terlaksana sama sekali.
Dalam kaitannya dengan kemauan pemasok teknologi, maka yang
ideal adalah terjadi kesefahaman kedua belah pihak, baik negara
penerima maupun negara pemasok melalui mekanisme formal, sehinga
kedua belah pihak diuntungkan. Tanpa adanya kesefahaman ini, maka
tidak akan dicapai win-win solution.
Landasan teori di atas akan menjadi dasar ilmiah teknis dalam
pembahasan dan perumusan konsepsi peningkatan penguasaan Iptek
nasional guna meghadapi pengaruh global dalam rangka pembangunan
nasional.01
10. Tinjauan Pustaka.
a. Dalam buku berjudul “Ilmu pengetahuan, teknologi dan
pembangunan bangsa” Karya B. J. Habibie. Dinyatatakan mengenai
pembangunan bangsa. Menurut beliau, pembangunan harus dilakukan
dengan orientasi nilai tambah dan menggunakan basis teknologi serta
sumber daya manusia. Ini ditekankan di awal buku mungkin karena
beliau mempunyai pemikiran bahwa perlu ditekankan terhadap
penghargaan yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan. Bahwa peningkatan
kekayaan dan kemakmuran berakar pada peningkatan produktivitas, dan
bahwa kunci bagi produktivitas adalah ilmu pengetahuan dan rekayasa.