Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

23

                                                      BAB III
                  KONDISI PENGUASAAN IPTEK NASIONAL SAAT INI

11. Umum.

          Dengan kekayaan alam yang melimpah dan potensi SDM yang besar,
disertai penguasaan Iptek yang maju, Indonesia memiliki potensi yang sangat
besar untuk menjadi bangsa adi kuasa di dunia sebagaimana telah dibuktikan
dalam sejarah. Secara umum cara pandang kita terhadap penguasaan Iptek
masih bersifat parsial, dengan mengesampingkan upaya yang sistematis untuk
menjadikan Iptek benar-benar sebagai mesin bagi pembangunan nasional.
Karenanya sangat dibutuhkan upaya nasional yang melibatkan seluruh stakeĀ­
holder Iptek untuk mencapai tingkat penguasaan Iptek yang dapat memberikan
nilai tambah tinggi bagi proses perekonomian dan mencegah terjadinya
disintegrasi peran Iptek dari proses pembangunan nasional.

12. Kondisi Penguasaan Iptek Nasional saat ini.

         Penguasan Iptek saat ini masih mengandalkan pada program pendidikan
formal, sementara program pendidikan dan pelatihan kerja kurang berkembang
sejalan dengan diterapkannya otonomi daerah. Program pendidikan dan pelatihan
kerja yang relatif memerlukan pengalokasian satuan anggaran yang lebih besar
dibandingkan dengan program pendidikan formal, kurang memberikan daya tarik
bagi pemerintah untuk melaksanakannya. Balai latihan kerja yang telah
diserahkan kepada pemerintah sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah
kurang dioptimalkan pendayagunaannya, bahkan ada kebijakan pemerintah
daerah yang menjadikan Balai Latihan Kerja sebagai unit kerja untuk menghasilkan
pendapatan asli daerah. Keadaan ini telah menurunkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan peningkatan penguasaan Iptek,
ketrampilan dan keahliannya sebagai bekal dalam mencari pekerjaan.

         Di bidang sumberdaya pelatihan, tenaga instruktur yang ada saat ini tidak
didayagunakan dengan baik, jabatan fungsional instruktur pelatihan kerja sebagai
upaya untuk meningkatkan profesionalisme instruktur pelatihan kerja tidak
dimanfaatkan oleh pemerintah daerah, bahkan banyak instruktur pelatihan kerja
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14