Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI

22

bukan saja dicirikan oleh kompetisi global yang kian ketat, tetapi juga oleh
kemunculan komunitas masyarakat yang terhubung erat dengan kegiatan
saintifik, teknikal, dan bisnis professional (knowledge-based society).

e. Dalam Literatur Forum Keadilan No. 12, 14 juli 2013. berjudul “Iptek
untuk Kejayaan Bangsa” Karya Ir. Kurdinanto, M.Sc Tenaga Ahli Pengkaji
Lemhannas dinyatakan di tatararan global, isu terorisme, kelangkaan
energlg krisis pangan dan air, pemanasan global, cyber crime dan
lingkungan, datang bersamaan dengan isu regional seperti isu
perbatasan, penyelundupan lintas batas lainnya. Sedangkan isu lokal
seperti separatisme, dampak otonomi daerah, cultur shock akibat
kemajuan teknologi dan lain-lain adalah isu-isu yang bisa menghambat
proses penuju kejayaan bangsa. Dengan melihat kompleksitas ancaman
tersebut maka seluruh elite bangsa harus menyadari bahwa penyebab
kompleksitas tersebut adalah sesuatu yang bersumber dari kemajuan
teknologi yang tidak mungkin bisa terbendung. Satu-satunya cara untuk
mengatasi dampak negatif ancaman tersebut terhadap bangsa dan
negara adalah menciptakan bangsa Indonesia menjadi kelompok bangsa
berpendidikan (society science) yang lepas dari hiruk-pikuk korupsi dan
politik praktis yang tidak beradab. Oleh karena itu sektor pendidikan
memegang peran penting dalam kebijakan terpadu bidang pendidikan,
Iptek dan keamandirian industri yang sudah waktunya diberdayakan
meliputi : 1) Pengembangan SDM, 2) Pengembangan program unggulan
dan strategis, 3) Pengembangan program rekayasa dan transfer
teknologi, 4) Pengembangan pemberdayaan industri nasional dan 5)
Pengembangan pemanfaatan optimal proyek palapa ring (ICT).

Tinjauan pustaka di atas merupakan karya dalam pembahasan
tentang pentingnya Iptek baik sekarang maupun yang akan datang dan
dalam perumusan tulisan naskah ini perlu digunakan sebagai tinjauan
dalam konsepsi peningkatan penguasaan Iptek nasional guna meghadapi
pengaruh global dalam rangka pembangunan nasional.