Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

87

 menyangkut mempertahankan dan menjaga kedaulatan
 bangsa yang demikian berat dan kompleks, dimana situasinya
 sangat dinamis, dan memerlukan konsentrasi yang tinggi oleh
 semua personil yang terlibat dalam pelaksanaan pengamanan
 tersebut. Oleh karenanya, supervisi, konsultasi dan evaluasi
 terhadap konsep operasi di wilayah perbatasan sangat
 mendesak untuk dilaksanakan agar bisa ditemukan model yang
 terbaik dan paling efektif dalam melaksanakan tugas
 pengamanan wilayah perbatasan.

4) Kemhan dan Mabes TNI dalam hal ini Kodam VI/
Mulawarman segera menyusun rencana operasi pengamanan
perbatasan disesuaikan dengan kondisi yang aktual. Dengan
telah dibangunnya pos tambahan sebanyak 31 pos, maka
jumlah pos yang ada di kawasan perbatasan menjadi 60 pos,
maka ke depan berdasarkan masukan dari tim konsultasi,
supervisi dan evaluasi ini dapat dirumuskan konsep operasi
pengamanan perbatasan sabagai berikut, menambah kekuatan
pasukan menjadi ± 1 brigade, dengan didukung 6 (enam) unit
helly.

          Adapun konsep gelarnya disusun sebagai berikut, 2
batalyon digelar untuk menempati 60 pos dalam bentuk titik-titik
kuat secara linier di garis perbatasan negara, dan menempat-
kan 1 batalyon sebagai cadangan mobil diperkuat masing-
masing 2 unit helly dan ditempatkan secara tersebar di tiga
lokasi yaitu; di bandara Long Bawan Krayan, bandara Long
Ampung Kayan Ulu dan bandara Datah Dawai Mahakam Ulu.
Adapun penempatan 2 unit helly di masing-masing bandara,
bertujuan untuk memudahkan pengendalian pasukan dan
evakuasi apabila keadaan darurat seperti adanya prajurit yang
sakit dan memerlukan tindakan medis lebih lanjut. Selain itu,
helly dapat diberikan tugas untuk melaksanakan patroli udara
disekitar perbatasan darat dan kegiatan dalam rangka
mengirimkan logistik ke semua pos yang ada di perbatasan.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10