Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

86

wawasan nusantara tersebut tentunya tidak terlepas dari adanya pengaruh
perkembangan lingkungan strategis, baik secara global, regional maupun kondisi
nasionai sendiri. Menyikapi hal tersebut maka peiiu adanya suatu kebijakan dan
strategi serta upaya sebagai aksi nyata dari pemerintah yang didukung oleh
segenap komponen bangsa untuk mengoptimalkan implementasi Wawasan
Nusantara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai
upaya mewujudkan kehidupan demokrasi dalam rangka meningkatkan ketahanan
nasionai. Dan untuk memperoleh kondisi yang diharapkan, perlu memperhatikan
berbagai peluang yang dapat di eksploitasi dan meminimalisir kendala yang ada,
dengan tetap berpedoman kepada paradigma nasionai serta peraturan yang
berlaku sebagai iandasan pemecahan masalah. Dari uraian terdahulu dapat
ditarik kesimpulan bahwa beberapa permasalahan yang mempengaruhi luntumya
pemahaman konsep dasar “enam batu bangun” Wawasan Nusantara dan upaya
 meng^tasinya dapat dijelaskan sebagai berikut:

          a. Pemahaman pimpinan nasionai terhadap wawasan nusantara yang
          belum optimal. Seiring dengan berkembangnya kehidupan demokrasi di
          era reformasi, berkembang pula pertumbuhan partai politik baru yang diikuti
          dengan kemunculan tokoh-tokoh baru dalam kepemimpinan nasionai.
          Dengan harapan dapat memacu terjadinya kehidupan demokrasi yang
          sehat dan terjadinya regenerasi pimpinan nasionai yang mampu membawa
          perubahan kearah yang lebih baik. Namun kurangnya pemahaman para
          pemimpin nasionai terhadap wawasan nusantara, sehingga sering kali
          dijumpai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, para
          pimpinan nasionai tidak mampu menunjukan sikap kenegarawanannya
          dalam menghadapi perbedaan yang sejadinya merupakan wama dari
          kehidupan demokrasi. Masih adanya sikap-sikap ego etnisitas dalam
          suksesi kepemimpinan nasionai baik ditingkat pusat maupun daerah,
         dimana isu “putra asli daerah” mewarnai proses pemilukada serta
          tumbuhnya perilaku korup dikalangan pemimpin nasionai, yang
          sesunguhnya keteladanan para pemimpin merupakan suatu keniscayaan
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11