Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
karena penegakan hukum baru dapat dilakukan setelah mereka
melakukan aksinya, sehingga korban berjatuhan dan sulit diantisipasi
aatau dicegah.
2) Gerakan separatisme. Organisasi Papua Merdeka (OPM ) akan
terus melakukan perlawanan didalam negeri dengan mempengaruhi
pemuda papua mupun melakukan penculikan, pembunuhan dan teror,
maupun kegiatan di luar negeri dengan membentuk perwakilan.
Republik Maluku Selatan (RMS) juga tetap menunjukan eksistensinya
dengan melakukan kegiatan yang bersifat aksi pengibaran bendera
dan seni maupun kegiatan di luar negeri. Gerakan Aceh Merdeka
(GAM) pasca MOU Helsinki saat ini GAM berubah wujud menjadi KPA
(Komite Peralian Aceh) serta mantan anggotanya menguasai jabatan di
eksekutif maupun DPRD, tetapi bukan jaminan bahwa mereka telah
menghentikan cita-citanya untuk memisahkan diri dari Indonesia.
3) Kriminalitas. Terjadinya peningkatan aksi-aksi perampokan dan
pembunuhan akhir-akhir ini selain menunjukan bahwa situasi
keamanan asyarakat yang tidak kondusif, bisa jadi merupakan
kegiatan kelompok radikal dan terorisme untuk mengacaukan situasi
dengan membuat aparat keamanan seolah tidak berdaya sehingga
kepercayaan rakyat pada pemerintah turun, sekaligus juga mereka
sedang mengumpulkan logistik untuk membiayai aksi berikutnya.
19. Peluang dan Kendala
Dengan memperhatikan Perkembangan Lingkungan Strategis yang dinamis
tersebut, sulit untuk dapat memprediksikan arah dan dinamika kecenderungannya.
Meskipun demikian, lingkungan Strategis tersebut masih memberikan sejumlah
peluang yang dapat dimanfaatkan dalam rangka Implementasi nilai-nilai Pancasila
pada generasi muda guna mencegah berkembangnya paham radikalisme dalam
rangka ketahanan Nasional. Sebaliknya kendala yang muncul perlu segera dicarikan
solusi pemecahannya,
a. Peluang
1) Paska reformasi UUD NRI Tahun 1945 telah mengalami 4 kali
amandemen, tetapi semua komponen bangsa sepakat untuk tidak
merubah preambule atau pembukaanya, dimana Pancasila sebagai
44