Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
sosial budaya menjadikan kohesi sosial semakin melemah. Akumulasi dari faktor
eksternal dan Internal tersebut, telah menggerus dan. merusak sendi-sendi
kehidupan berbangsa bernegara yang pada giliranya dapat menurunkan Integritas
dan karakter bangsa.
Sejalan dengan runtuhnya pemerintahan Orde Baru yang menggunakan
Pancasila sebagai tameng dalam mempertahankan kekuasaan, menjadikan
masyarakat terutama elit politiknya tidak lagi menjadikan Pancasila sebagai
pedoman dan falsafah hidup, pada lingkungan generasi muda bahkan masih ada
yang antipati terhadap Pancasila. Walaupun saat ini pembangunan Nasional cukup
baik dan berhasil tetapi masih muncul gejolak dan konflik secara sporadis di
beberapa daerah. Hal ini menggambarkan bahwa struktur sosial masyarakat masih
belum mantap walau telah menjalani reformasi selama satu dekade. Demokratisasi
yang terus dikumandangkan belum dapat memberikan makna secara hakiki,
kebebasan diartikan boleh dan dapat melakukan apa saja serta melupakan
kesepakatan dan konsensus Nasional, bahkan berkembang paham radikalisme dan
aksi-aksi terorisme.
Dalam kaitannya dengan kondisi tersebut, maka pemantapan Implementasi
nilai-nilai Pancasila pada masyarakat utamanya dilingkungan generasi muda,
mempunyai makna yang sangat penting dalam memecahkan permasalahan bangsa
serta membawa dampak terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia
yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Aspek Geografi
Secara Geografis Indonesia juga berdekatan dengan China, Vietnam,
Kamboja dan Laos yang berpaham sosialisme komunisme, sedangkan di
sebelah tenggara dekat dengan Australia dan Selandia Baru yang menganut
paham Liberalisme kapitalisme. Kedekatan letak Geografi tersebut dapat
mempermudah masuknya kedua paham yang saling bertentangan tersebut di
Indonesia terlebih lagi dihadapkan pada kondisi Indonesia sebagai negara
yang sangat luas dan terbuka. Demikian juga pengaruh paham radikal kanan
yang berasal dari terorisme Internasional, telah membagi kawasan asia
tenggara menjadi beberapa mantiqi sebagai daerah penyiapan, perekrutan
dan operasinal dari terorisme.
39