Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

24

meningkatkan daya saing bangsa dalam rangka Pembangunan
Nasional.

b. Feri Hardiansyah, dalam makalahnya yang membahas
kepemimpinan Transformasional dan Kepemimpinan Transaksional.
Feri mengutip pendapat Burn (dalam Pawar dan Eastman, 1997;
Keller, 1992) mengembangkan konsep kepemimpinan
transformasional dan transaksional dengan berlandaskan pada
pendapat Maslow mengenai hirarki kebutuhan manusia. Menurut
Burn (dalam Pawar dan Eastman, 1997) keterkaitan tersebut dapat
dipahami dengan gagasan bahwa kebutuhan karyawan yang lebih
rendah, seperti kebutuhan fisiologis dan rasa aman hanya dapat
dipenuhi melalui praktik gaya kepemimpinan transaksional.
Sebaliknya, Keller (1992) mengemukakan bahwa kebutuhan yang
lebih tinggi, seperti harga diri dan aktualirasi diri, hanya dapat
dipenuhi melalui praktik gaya kepemimpinan transformasional.

          Kutipan selanjutnya adalah sejauhmana pemimpin dikatakan
sebagai pemimpin transformasional, Bass (1990) dan Koh, dkk.
(1995) mengemukakan bahwa hal tersebut dapat diukur dalam
hubungan dengan pengaruh pemimpin tersebut berhadapan
karyawan. Oleh karena itu, Bass (1990) mengemukakan ada tiga
cara seorang pemimpin transformasional memotivasi karyawannya,
yaitu dengan:

          1) Mendorong karyawan untuk lebih menyadari arti penting
               hasil usaha;

          2) Mendorong karyawan untuk mendahulukan kepentingan
               kelompok; dan

          3) Meningkatkan kebutuhan karyawan yang lebih tinggi
               seperti harga diri dan aktualisasi diri.

          Dari penjelasan diatas, bahwa kepemimpinan
transformasional seperti yang dinyatakan oleh Keller (1992) dan
Bass (1990) memiliki harga diri dan aktualisasi diri, serta mampu
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13