Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

21

        kepemimpinan informal didasarkan pada kriteria sebagai berikut:
        1) Kemampuan memikat hati orang. 2) Kemampuan membina
        hubungan yang serasi dengan organisasi. 3) Penguasaan atas arti
        tujuan organisasi yang hendak dicapai. 4) Penguasaan tentang
        implikasi pencapaian tujuan dalam kegiatan operasional.

        e. Teori Organisasi Neo Klasik.
                  Teori Organisasi Neo-Klasik memperbaiki beberapa

        kekurangan yang terjadi pada teori organisasi klasik, diklaim oleh
        penganut teori ini sebagai pengenalan studi perilaku yang
        diintegrasikan ke dalam teori organisasi19. Analisis utama teori
        Neo-Klasik adalah berusaha memodifikasi pilar-pilar dari dokrin
        klasik dan tentang organisasi informal. Scott (1993) menguraikan
        teori sebagai berikut:

                  1) Organisasi informal merupakan agen kontrol sosial,
                  dan pada organisasi formal biasanya aturan-aturan mengenai
                  kontrol sosial tersebut tidak lengkap atau tidak diatur.
                  Organisasi informal memiliki sistem status dan komunikasi
                  yang khusus serta tidak selalu berasal dari sistem formal.

                  2) Kepemimpinan pada organisasi informal merupakan
                  salah satu aspek penting bagi organisasi informal yang selalu
                  menjadi determinan penting dalam pembahasan teori
                  organisasi neo-klasik. Diskusi terhadap aspek kepemimpinan
                  pada organisasi informal adalah bagaimana berlangsungnya
                  kepemimpinan informal yang melekat padanya dan
                  bagaimana pemimpin informal dapat menolong para manajer
                  mencapai tujuan dalam organisasi formal.

19 Teori Organisasi Neo Klasik 2011. Diakses tanggal 20 Juni 2013 pukul. 20.35 dari
rnrian. blog spot.com/2 011 /0 3/teori-org anisasi- neo- klasi k .htm .
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10