Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
akan terdorong untuk berkonsentrasi pada produk Apa hubungannya dengan M DGs?
terbaiknya. Namun, bisa jadi, kita masih ingin Salah satu target yang menjadi bagian tujuan
melindungi sejumlah industri dengan tarif dan ke-8 MDG s adalah "lebih jauh mengembangkan
langkah-langkah lain. Paling tidak untuk sementara. sistem perdagangan dan keuangan yang terbuka,
Mungkin kita ingin melindungi industri kebutuhan berbasis peraturan, mudah diperkirakan, dan tidak
dasar atau yang masih perlu dilindungi agar bisa disriminatif." Singkat kata, ini berarti perdagangan
bersaing di tingkat internasional. Misalnya jasa. yang berkeadilan dan WTO adalah tempat di mana
Jasa? masalah-masalah tersebut semestinya ditangani.
Sayangnya, perundingan putaran terakhir, yang
Jasa merujuk pada hal-hal seperti restoran, penata disebut ‘Putaran Doha (Doha Round)", gagal
rambut atau hotel. Hampir semua kebutuhan terutama karena negara-negara maju ingin
jasa kita, dilayani oleh pihak dalam negeri. memberikan proteksi terlalu banyak pada petani
Tetapi, ada juga yang kita beli dari perusahaan- mereka sendiri. Ke depan, perundingan-perundingan
perusahaan asing yang beroperasi di sini. Banyak tersebut mungkin bisa berlanjuL Namun Indonesia,
juga perusahaan ingin berinvestasi di Indonesia serta banyak negara-negara berkembang lainnya,
dan negara-negara berkembang lainnya dalam yakin bahwa kita sudah cukup banyak memberikan
hal pelayanan listrik dan air. Sebagai contoh, konsesi. Kini, gilirannya negara-negara kaya untuk
kita sudah memiliki dua pemasok air swasta di merespon. Selain itu, negara-negara kaya didorong
tingkat kotamadya di Jakarta. Dalam perundingan untuk memberikan bantuan luar negeri. Hal ini,
dengan Organisasi Perdagangan Dunia (World sesuai dengan janji mereka untuk memberikan
Trade Organization/WTO), banyak negara meminta bantuan sebesar 0 ,7 % dari total pendapatan
agar diberi lebih banyak peluang untuk menjual nasional dalam bentuk “bantuan pembangunan
jasa kepada pihak asing. Banyak orang yang resmi” (ODA; Official Development Assistance)
menentang hal ini. Mereka percaya bahwa untuk negara-negara miskin.
layanan tertentu, seperti air atau sanitasi, harus
disediakan oleh negara dan tidak boleh dijalankan Apakah janji ditepati?
oleh perusahaan-perusahaan swasta, baik asing Tidak. Hampir tidak ada yang mencapai angka
maupun dalam negeri. Karena hal ini akan tersebut, meskipun beberapa secara perlahan
mengurangi akses penduduk miskin. mulai meningkatkan sumbangan mereka. Di masa
Benarkah? lalu, banyak "pengeluaran pembangunan" negeri
ini, tergantung pada bantuan luar negeri, yang
Ya jika perusahaan-perusahaan swasta hanya digunakan untuk membangun infrastruktur seperti
memusatkan pada pelanggan kaya dan jalan raya36. Pada Gambar 8.1, terlihat bahwa kita
mengabaikan pelangggan miskin. Sebaliknya, biasanya menerima bantuan setara dengan 4 0 %
gabungan penyediaan layanan publik dan swasta pengeluaran pembangunan kita. Bahkan di tahun-
dapat menghasilkan layanan yang lebih efisien. tahun tertentu, bantuan yang kita terima lebih
Bahkan penduduk miskin mungkin akan bersedia besar dari angka tersebut.
untuk membayar jika mereka merasa akan
mendapatkan layanan yang baik. Pemerintah perlu S ia p a ya n g m e m berika n kita b a n tu a n ?
memastikan akses bagi semua orang, tidak perduli Penyandang dana terbesar adalah Bank Dunia,
siapa pun penyedia layanan tersebut. Seberapa Bank Pembangunan Asia dan Jepang. Kebanyakan
terbuka kita dalam perdagangan barang dan jasa bantuan tersebut dalam bentuk utang. Anda,
sebagian besar merupakan pilihan kita, namun mungkin berfikir bantuan tersebut terutama
masalah ini juga menjadi bagian perundingan digunakan untuk mengentaskan kemiskinan atau
dalam WTO. Perundingan-perundingan tersebut untuk meningkatkan kesehatan dan pendidikan.
juga mencakup hal-hal tenlang apakah kita bisa Ternyata tidak. Sebagian besar digunakan untuk
menggunakan turunan obat “generik" yang murah pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan, yang
untuk HIV dan penyakit-penyakit lain, atau apakah bisa mengentaskan kemiskinan, meskipun tidak
kita harus membeli obat-obatan dengan harga langsung. Selama beberapa tahun terakhir, banyak
mahal dari perusahaan-perusahaan internasional. bantuan yang digunakan untuk pembangunan
kembali pascabencana, pasca tsunami dan gempa