Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
bum! di Yogyakarta. Untuk 20 06 -20 07 , misalrrya, 100%
kita dijanjikan memperoleh bantuan, baik berupa
utang dan hibah, sebesar 5,4 milyar dollar.
Akan lebih baik jika kita m endapat lebih
barryak hibah
Namun, nampaknya kita tidak akan mendapat-
kannya. Kebanyakan penyandang dana memusat-
kan hibah mereka untuk negara-negara yang lebih
miskin. Indonesia tidak masuk kualifikasi penerima
hibah, kecuali ketika dilanda bencana.
Artinya kita h a ru s tetap b e ru ta n g ?
Ya, tetapi kita perlu mempertimbangkan beban perusahaan lokal berada dalam ambang Gambar 8.1
utang. Pada 2007, pemerintah Indonesia kebangkrutan. Pemerintah sangat cemas bahwa
memutuskan tidak lagi membutuhkan pertemuan sistem perbankan akan runtuh sehingga mereka Bantuan sebagai Propors
tahunan para penyandang dana untuk Indonesia campur tangan untuk menyelamatkan beberapa dalam Pengeluaran
yang disebut Kelompok Konsultatif untuk Indonesia bank tersebut Untuk melakukan itu, pemerintah untuk Pembangunan,
(Consultative Group on Indonesia). Pemerintah menerbitkan obligasi pemerintah bernilai milyaran 1990-2004
ingin lebih banyak memegang kendali dalam dolar dan memberikannya kepada bank-bank Sumber:
proses dan langsung berunding dengan para tersebut untuk digunakan sebagai modal. Ini Chowdhury, A. dan Sugema I
penyandang dana. Selain itu, pemerintah yakin artinya mereka menjadi sehat lagi. Biasanya
harus lebih banyak menggalang dana dari pasar pemerintah menerbitkan obligasi dan kemudian
keuangan lewat penjualan obligasi ketimbang dari menjualnya untuk mendapatkan dana. Namun
para penyandang dana. dalam hal ini mereka tidak mendapatkan uang
sebagai gantinya. Yang kita peroleh adalah bank-
Dengan menerima sem ua utang tersebut, bank yang lebih sehat Namun kita masih tetap
bukankah kita harus mengembalikannya? teijebak dalam utang dan harus membayar bunga
obligasi tersebut kepada bank atau siapa pun yang
Biasanya memang demikian. Baik utang yang memilikinya. Biaya yang dipikul, terbilang mahal.
berasal dari pinjaman maupun lewat penjualan
obligasi, kita harus membayar bunganya dan Berapa yang harus kita tanggung?
akhirnya harus siap untuk membayar kembali pokok
utang. Kenyataannya, satu masalah besar dalam Saat ini, ’pelunasan’ utang mencapai sekitar
mencapai M DG s karena pengeluaran Indonesia 2 6 % dari pengeluaran pemerintah. Memang
saat ini, terlalu banyak dipakai untuk pembayaran pemerintah sekarang lebih banyak mengeluarkan
kembali utang, sehingga tak cukup anggaran bagi dana untuk membayar bunga pinjaman daripada
kesehatan atau pendidikan. Pada Gambar8.2 akan untuk pendidikan, atau kesehatan. Jadi anda
terlihat bahwa utang kita telah meningkat37. Pasca dapat mengatakan bahwa kita membayar
krisis moneter, teijadi peningkatan sangat tajam. ketidakmampuan para pemilik bank yang kaya
Tetapi, kebanyakan dari utang tersebut bukan dengan mengorbankan orang miskin. Namun
utang internasional melainkan utang dalam negeri pemerintah berpendapat bahwa mereka tidak
berupa pinjaman dari lembaga-lembaga domestik, mempunyai pilihan. Runtuhnya sistem perbankan
meskipun sebenarnya kita tidak ’’meminjam" uang akan membuat scgala sesuatu lebih buruk bagi
tersebut dengan cara konvensional. Jika anda tidak siapapun, miskin atau kaya. Terlepas dari apakah
ingin mengikuti rincian tentang hal ini, silahkan keputusan tersebut benar atau salah, sekarang
langsung ke paragraf berikutnya. kita harus menanggung akibatnya. Pada 2006,
pemerintah masih berutang $144 milyar.
Saya ingin mengetahui
Baiklah. Yang terjadi adalah bahwa setelah krisis
ekonomi pada 1997, banyak bank di Indonesia
yang mempunyai kredit macet pada perusahaan-
37