Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

29

                       Gambar 3.4. Kanit I Direktorat Tipiter Bareskrim Polri Kombes Polr
                       Drs. Didid Widjanardi, SH dan Tim berhasil menggagal
                       perdagangan dan penyelundupan 13,8 Ton (Trenggiling ke Malaysia
                       dan Singapura di Palembang). Kerugian Negara mencapai
                       Rp.26,4M

                                                         sumber: www.kompas.com

         Perdagangan trenggiling sampai saat ini masih marak terjadi, faktor
penyebabnya ada adalah kurang efektifnya penegak hukum yang

dilakukan oleh aparat, kurangnya kesadaran masyarakat dan ketidak

tahuannya bahwa satwa tersebut dilindungi oleh undang-undang, tetapi

faktor pendorong kuat yang menyebabkan perdagangan illegal tersebut

masih marak terjadi adalah karena nilai ekonomis yang tinggi dari

pemanfaatan satwa liar tersebut, hai ini dapat digambarkan sebagaimana

tabel data berikut:

Tabel.3.2Harga Perdagangan Trenggiling

pin Pemburu Lokal

            Pengumpul Pertama           15 .000 -20 .0001
                                        50.000-100.000 1
If®i Pengumpul Besar                    250.0002
m Pasar Internasional                   1.000.0002

                                        1 US $/keping Sisik2

Sumber: Wirdati (2008) dalam Semiadi, dkk (2008); 2 :Direktorat PPH (2011)

         Selain pangolin (trenggiling) perdagangan satwa liar yang masih
marak terjadj dan menjadi perhatian dunia adalah perdagangan harimau
.pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya untuk memberantas
   10   11   12   13   14   15   16   17